Dilaporkan di Samarinda, Kamis bahwa pada peristiwa naas itu, ke-46 penumpang serta lima orang awak pesawat termasuk pilot selamat meskipun beberapa di antaranya mengalami luka serius, termasuk patah tulang.
Kasi Keamanan dan Keselamatan Penerbangan Bandara Temindung Samarinda, Roesmanto saat dikonfirmasikan via telepon membenarkan musibah tersebut namun ia mengaku masih mengumpulkan data-data sehingga tidak bisa memberikan keterangan banyak.
Pesawat tersebut membawa penumpang dari Kota Tanjung Selor (Kabupaten Bulungan) menuju ke Kota Samarinda namun karena diduga mengalami gangguan mesin, pilot berinisiatif ingin mendaratkan pesawat ke Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan, karena landasan pacu yang panjang dan lebar.
Sedangkan Bandara Temindung Samarinda hanya memiliki landasan pacu (run way) sekitar 950 meter dan dikeliling oleh bangunan dan rumah pemukiman warga Sungai Pinang yang sangat padat.
Namun, diperkirakan kerusakan mesin kembali terjadi sehingga pilot terpaksa melakukan pendaratan darurat pada sebuah lahan pertanian yang tidak jauh dari Km41 Balikpapan-Samarinda sebelum pesawat itu bisa menjangkau Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan yang terletak di pinggir panggir pantai itu.
Sesuai jadwal penerbangan, seharusnya pesawat tersebut sudah tiba di Samarinda sekitar pukul 11:40 Wita.
(I014/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010