Ramallah, Tepi Barat (ANTARA News/AFP) - Pasukan keamanan Palestina untuk pertama kali telah menangkap yang diduga sel simpatisan al Qaida di Tepi Barat yang diduduki, seorang pejabat senior mengatakan Rabu.
Brigadir Jenderal Ibrahim Ramadan mengatakan keenam pemuda yang ditangkap di dekat kota Jenin di Tepi Barat utara pekan lalu itu telah melakukan latihan militer tapi belum memilih sasaran untuk diserang.
"Mereka menganggap diri mereka bagian dari al Qaida tapi tidak memiliki hubungan dengan pemimpin al Qaida di luar negeri," jelasnya, ketika mengumumkan penangkapan itu Rabu.
"Mereka semua memiliki kepala bercukur dan jenggot panjang, dan mereka menganggap Fatah serta Hamas sebagai kafir," ia menambahkan, merujuk pada gerakan sekuler presiden Mahmud Abbas yang didukung-Barat dan kelompok Islam yang memerintah Gaza.
Ramadan membantah bahwa pasukan keamanan Israel terlibat dalam penangkapan itu, yang ia katakan menyusul menyelidikan atas sebuah gudang bom buatan sendiri yang ditemukan di daerah luar kota Jenin.
Israel sebelumnya telah menangkap sejumlah warga Palestina yang mereka tuduh merencanakan untuk melakukan serangan atas nama jaringan jihad Osama bin Laden.
Meskipun ada dukungan suara al Qaida pada perjuangan Palestina, kelompok itu tak pernah membangun kehadiran yang signifikan di wilayah yang diduduki tersebut.
Bagaimanapun, kelompok-kelompok Islam garis keras telah muncul di Jalur Gaza dalam beberapa tahun belakangan, dan pada Agustus 2009 pasukan keamanan pimpinan-Hamas bentrok dengan sebuah kelompok yang meminta diterapkannya hukum Islam di wilayah miskin itu.
Lebih dari 20 orang tewas dan 120 orang terluka dalam bentrokan di kota perbatasan Rafah di Gaza selatan, termasuk pemimpin kelompok itu, khatib kharismatik bernama Abdul Latif Musa.
Juga pada Rabu, pemerintah pimpinan-Hamas menyatakan mereka telah menangkap seorang pemimpin senior sebuah kelompok garis keras yang mengatakan telah melarikan diri dari penjara akhir tahun lalu.
Ihab al-Ghussein, jurubicara kementerian dalam negeri pimpinan-Hamas, mengatakan Mahmud Talib ditangkap berkaitan dengan sejumlah kejahatan, termasuk serangkaian ledakan belum lama ini yang ditujukan ke warung-warung Internet.
Pada Desember, kelompok garis keras mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa Talib telah kabur dari pusat tahanan yang dijalankan Hamas, tapi pemerintah Hamas tidak pernah mengkonfirmasi laporan itu. (S008/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010