Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Taliban Pakistan hari Rabumengecam pemerintah karena menyebarkan laporan-laporan dari "sumberterpercaya" bahwa pemimpin kelompok garis keras itu tewas setelahserangan rudal AS, sementara 18 orang tewas dalam serangan bom bunuhdiri di daerah suku.
Ledakan menghancurkan sebuah kendaran didaerah Wazirdand, Khyber, distrik pegunungan terkenal yang menjadi rutepemasokan utama bagi pasukan NATO di Afghanistan dan ajang kekerasanmilitan yang terkait dengan Taliban.
Tiga kendaraan lain rusak parah akibat serpihan bom. Sepatu dan sandalkorban berserakan di jalan yang bernoda darah, menurut laporan wartawanAFP.
"Jumlah kematian telah meningkat menjadi 18. Sebelas korban adalahpolisi suku, sedang tujuh lain warga sipil," kata Shafeerullah Wazir,kepala pemerintah daerah Khyber, kepada AFP.
Rehan Gul Khattak, seorang pejabat daerah, juga memberikan jumlah kematian yang sama.
Wazirdand adalah sebuah daerah kecil yang terletak di dekat kotawilayah baratlaut, Peshawar, di pinggiran kawasan suku yang berada diluar kendali langsung pemerintah dan disebut-sebut pejabat AS sebagai"markas besar" Al-Qaeda.
Polisi suku seringkali menjadi sasaran serangan Taliban ketika mereka bepergian dalam kendaraan-kendaraan terbuka.
Sementara itu, sebuah helikopter milter Pakistan jatuh di daerah Khyberketika sedang beroperasi menyerang militan, kata beberapa pejabat.
Nasib dua orang yang berada di dalam helikopter itu belum diketahui.
Dalam perkembangan lain, Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), kelompokutama Taliban di Pakistan, terus membantah berita kematian pemimpinmereka, Hakimullah Mehsud, namun belum mengeluarkan pesan lain yangmembuktikan bahwa ia masih hidup, setelah rekaman suara pada bulan lalu.
Para pejabat AS terus meyakini bahwa Mehsud tewas setelah seranganrudal Amerika bulan lalu, bagian dari operasi serangan pesawat takberawak AS yang ditujukan pada para pemimpin Taliban dan Al-Qaeda didaerah perbatasan Pakistan-Afghanistan.
"Hakimullah Mehsud masih hidup dan aman. Pemerintah dan musuh kamiterus mengobarkan perang propaganda," kata jurubicara TTP Azam Tariqkepada AFP melalui telefon dari tempat yang dirahasiakan.
Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusanTaliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelahinvasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban diAfghanistan.
Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan sukuWaziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurityang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.
Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dananalis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikandiri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.
Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait denganAl-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukanAmerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagaisasaran serangan rudal pesawat tak berawak.
Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutumereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaurdan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dariWaziristan Selatan.
Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militanmuslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009,militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengitberbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.
Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak merekamelancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandanoperasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yangberkebangsaan Mesir.
Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompokmilitan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembalikekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi diAfghanistan.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpaskelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengahmeningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadappasukan internasional di Afghanistan. (M014/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010