Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono berharap pendiri Open Society Institute, George Soros, dapat mendorong investor menanamkan modalnya di Indonesia.
"Wapres berharap pandangan Soros masih dapat berpengaruh di mata investor, walau Soros tidak lagi aktif di bidang investasi," kata Juru Bicara Wakil Presiden, Yopie Hidayat, di Jakarta, Rabu.
Saat menerima Soros, Wapres Boediono memaparkan kondisi ekonomi dan finansial nasional Indonesia.
"Soros ingin mengetahui situasi ekonomi Indonesia karena Indonesia dianggap potensial untuk investasi. "Indonesia dinilai Soros masuk radar investasi. Soros menjelaskan ada minat besar untuk investasi di Indonesia," ungkap Yopie.
Meski begitu, lanjut dia, tidak ada diskusi yang subtantif antara keduanya menyangkut kondisi ekonomi dan finansial Indonesia saat ini.
Selain dikenal sebagai pendiri Opern Society Institute dan filantropis, Soros dikenal juga sebagai spekulan yang menyimpan dan menjual mata uang.
Pada 1982, dalam waktu singkat Soros berhasil meraup keuntungan 1,2 miliar dolar AS dalam perdagangan mata uang Poundsterling, hingga mendapat julukan "Pria Yang Menghancurkan Poundsterling" (The Man Who Broke the Pound).
Soros juga dianggap bertanggung jawab terhadap krisis yang melanda Asia pada 1997.
(R018/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010