Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Ekonomi dan Perbankan George Soros menyatakan kebijakan bailout secara umum tidak perlu dilakukan, jika peraturan yang ditetapkan bisa dilaksanakan dengan baik.

"Jika aturan perbankan dijalankan dengan baik, maka tidak perlu `bailout`," kata Soros usai bertemu Wakil Presiden Boediono, di Jakarta, Rabu.

Soros menambahkan, perkembangan perekonomian sangat ditentukan oleh pasar keuangan global. Pasar keuangan di mana saja, menurutnya tetap punya potensi untuk menimbulkan krisis.

"Jika regulasi itu dilaksanakan maka perbankan akan solid," tuturnya.

Meski begitu, Soros mengapresiasi secara keseluruhan kepada Indonesia yang telah berhasil melewati masa krisis finansial global yang relatif berbahaya dibandingkan uang yang harus digunakan dalam proses itu.

"Jika dibandingkan dengan kondisi sejumlah negara lain, Indonesia sudah cukup baik. Indonesia tidak terlalu khawatir dan dampaknya sangat kecil dibandingkan kondisi krisis di negara lain," ujarnya.

Krisis itu awalnya bermula dari negara Amerika Serikat, kata dia, yang jatuh dan tidak mampu menahan gonjangan keuangan akibat kredit property.

Saat menerima Soros, Wapres Boediono memaparkan tentang kondisi ekonomi dan finasial nasional.

Sedangkan Soros mengungkapkan keterkaitan regulasi pasar yang mengikat secara global yang dapat menimbulkan goncangan di banyak negara,

"Tapi masalahnya bukan di Indonesia," katanya.

Dalam pertemuan itu, Soros juga mengatakan, Indonesia sudah masuk ke radar investasi dan banyak penanam modal yang berminat berinventasi di Indonesia.(R018/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010