Jakarta (ANTARA News) - Pendiri Open Society Institute George Soros berharap demokrasi di Indonesia dapat berkembang lebih hidup.

"Saya datang ke Indonesia untuk melakukan `review` terhadap Yayasan Tifa, yang saya support, yang didedikasikan untuk `open society`," katanya, usai diterima Wakil Presiden Boediono di Jakarta, Rabu.

Yayasan Tifa merupakan salah satu yayasan yang menjadi mitra Soros di Indonesia. Saat menemui Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres hari ini, Soros juga ditemani Yuli Ismartono dari Yayasan Tifa.

Menurut Soros, Yayasan Tifa telah bekerja dengan sangat baik dan berharap Yayasan Tifa dapat membuat proses demokratisasi di Indonesia berjalan lebih aktif.

"Open Society Institute mendukung penuh. Kami juga berharap Yayasan Tifa dapat memberikan kontribusi agar demokrasi lebih hidup," katanya.

Soros merupakan pialang dunia yang juga salah satu orang kaya di Amerika Serikat. Menurut majalah Forbes edisi

September 2009, Soros termasuk dalam urutan nomor ke-15 orang kaya Amerika dengan total kekayaan 13 miliar dolar AS.

Dia merupakan orang terkaya papan atas Amerika mewakili "hedge fund". Peringkat Soros berada dibawah para taipan lainnya. Nomor satu adalah Bill Gates, pendiri Microsoft dengan kekayaan 50 miliar dolar AS.(R018/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010