London (ANTARA News) - Badan PBB untuk Masalah Kemanusiaan (UN-OCHA), negara-negara donor dan NGO`s yang bergerak di bidang kemanusiaan mengakui Indonesia sebagai salah satu contoh negara yang telah memiliki sistem pengelolaan bencana yang sangat baik.

Pengakuan itu terungkap ketika UN-OCHA menyelenggarakan pertemuan United Nations Disaster Assessment and Coordination Board, di Jenewa, ujar Sekretaris Pertama PTRI Jenewa , Achsanul Habib, kepada koresponden Antara London, Rabu.

Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Duta Besar Desra Percaya yang mewakili Pemerintah Indonesia, diminta untuk menyampaikan paparan mengenai contoh keberhasilan penanganan pasca gempa di Padang, Sumatra Barat.

UN-OCHA menyebutkan bahwa keterwakilan Indonesia dalam pertemuan tersebut dimaksudkan sebagai contoh sukses sebuah negara yang berhasil dalam operasi kemanusiaan PBB, khususnya dalam penanganan bencana.

Dalam paparannya, Duta Besar Desra Percaya menggarisbawahi bahwa Pemerintah Indonesia telah menerapkan manajemen penanganan bencana di Padang melalui koordinasi erat dengan badan-badan PBB dan negara-negara sahabat.

Penanganan gempa di Padang berjalan dengan baik karena didukung oleh koordinasi yang sangat baik antara Pemerintah Pusat dan Daerah, serta UN-OCHA dan tim gerak cepatnya.

Penanganan gempa di Padang juga telah menjadi contoh yang baik dengan berubahnya pendekatan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam penanganan bencana.

Dalam kerangka ini, Pemerintah Indonesia menempatkan pendekatan yang lebih proaktif dan bukan reaktif, dengan penekanan pada upaya mengurangi risiko bencana, serta menempatkan masyarakat sebagai aktor penting dalam pengurangan resiko bencana (community-based approach).

Hal-hal tersebut telah menjadi sejumlah catatan penting bagi para peserta pertemuan yang terdiri dari para pejabat UN-OCHA, badan-badan PBB dan para negara donor penting seperti AS, Uni Eropa, Jepang, Australia, Canada, serta sejumlah NGO di bidang kemanusiaan.

Dubes Toni Frisch, yang mewakili Badan Bantuan Kemanusiaan Pemerintah Swiss menyebutkan Indonesia merupakan negara yang sangat mandiri dan memiliki kemampuan manajemen pengelolaan bencana memadai serta didukung oleh sumber daya yang sangat kuat.

Hal-hal inilah yang menjadi perbedaan nyata antara Indonesia dengan negara-negara lain yang memiliki karakteristik sama dalam hal bencana, ujar Toni Frisch yang berhasil menarik pelajaran penting yang dialaminya selama operasi bantuan kemanusiaan di Padang.

Pada akhir pertemuan, seluruh peserta mengakui bahwa aspek kemitraan dan kerjasama internasional adalah salah satu kunci utama dalam penanganan bencana.

Hal ini merupakan elemen yang sama pentingnya dengan peningkatan kapasitas pemerintah dan masyarakat dalam memandang dan mengelola bencana, demikian Achsanul Habib. (H-ZG/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010