"Saat ini saya masih di rumah sakit menunggu tiga anak buah saya yang masih dalam perawatan," kata Kasi Pengendali Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya Gatot Priambodo.
Baca juga: Helikopter dikerahkan atasi kebakaran lahan di Kotawaringin Timur
Menurut dia, tiga anak buahnya terjatuh dari gudang saat melakukan pemadaman api. "Jadi gudangnya ambruk, sehingga tiga anak buah saya ikut jatuh," katanya.
Gatot mengatakan dari tiga anak buahnya tersebut, satu di antaranya mengalami luka berat sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Soewandhie.
Meski demikian, Gatot mengatakan api sudah bisa dipadamkan usai shalat Magrib. "Saat ini sudah padam, tinggal pembasahan," katanya.
Untuk penyebab kebakaan, Gatot mengatakan pihaknya belum tahu karena pada saat datang ke lokasi api sudah membesar.
Sementara itu, Anggoro, salah satu saksi mata yang saat itu tengah menginap di Hotel Niaga tidak jauh dari lokasi kejadian mengatakan pihaknya sempat diinformasikan oleh pihak hotel untuk ke luar dari hotel.
"Tadi dikabari oleh pihak hotel diminta ke luar. Pas ke luar ternyata benar ada kebakaran gudang. Kebetulan gudang mesin jahit katanya," kata Anggoro.
Anggoro menambahkan saat itu, setelah ke luar dari hotel, ia melihat asap hitam tebal setinggi gedung yang ke luar dari gudang yang berjarak dua rumah dari lokasi kejadian.
"Tadi asap tebal setinggi gedung itu, setelah ke luar saya sempat lihat (gudang), Pas saya ke luar PMK juga datang sekitar jam lima kurang sepuluh menit," kata Anggoro.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020