Pandeglang (ANTARA News) - Kalangan jurnalis yang menjalankan tugas peliputan di wilayah Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten meminta aparat kepolisian untuk menangkap wartawan gadungan karena telah mencemarkan nama baik para pencari berita itu.
"Kita minta agar aparat bertindak tegas pada oknum yang mengaku wartawan, yakni mereka yang mengaku-aku wartawan untuk kepentingan pribadi, padahal mereka sebenarnya bukan wartawan," kata Mardiana Tirtalaksana, wartawan Harian Satelit News, saat refleksi peringatan Hari Pers Nasional ke-64 yang dihadiri puluhan wartawan di Pandeglang, Selasa.
Pada aparat pemerintahan di lingkungan pemerintahan Kabupaten Pandeglang juga diminta untuk melaporkan pada pihak kepolisian jika ada wartawan gadungan menemuinya, apalagi melakukan tindakan menyimpang, seperti pemerasan.
Wartawan, kata dia, merupakan pekerjaan profesional yang tidak sepantasnya dicemari oleh tindakan oknum-oknum tak bertanggung jawab, yang demi kepentingannya sendiri "menjual" nama wartawan.
Ia juga mengharapkan, agar aparat penegak hukum tidak menerapkan pasal-pasal dalam Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KHUP) bagi para jurnalis yang dinilai melakukan pelanggaran saat melaksanakan tugas peliputan atau membuat berita.
"Kita mempunyai UU No.40 tahun 1999, jadi kalau ada wartawan yang diduga melakukan kesalahan dalam melakanakan tugas peliputan dan memuat berita harus diproses menggunakan UU tersebut," katanya.
Abdul Azis, wartawan Radar Banten mengharapkan, agar semua pihak menghentikan tindakan intimidasi pada wartawan yang sedang melakukan tugas peliputan.
Ia juga menjelaskan, dalam pemberitaan yang dibuat oleh wartawan, tidak ada istilah berita keras atau lunak, yang ada berita yang berdasarkan fakta. Wartawan tidak pernah membuat berita tanpa sumber apalagi mengarang.
"Berita apa pun yang kita buat berdasarkan fakta, jadi jangan pernah ada penilaian adanya berita keras atau lunak," katanya.
Bupati Pandeglang Erwan Kutubi, memberikan apresiasi terhadap kegiatan refleksi HPN yang diadakan para wartawan di daerah itu, dan mendukung kegiatan peliputan dan pemberitaan di daerah itu.
Menurut dia, tugas para wartawan sama dengan tugas ulama, yang menegakkan `amal ma`ruf nahi mungkar`.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih pada kawan-kawan wartawan yang telah bekerja keras memberitakan berbagai hal yang terjadi di Pandeglang, dan itu sangat membantu kami dari pemerintah dalam membangun daerah ini," katanya.
Erwan juga mengaku dirinya tidak alergi dengan kritikan yang disampaikan para wartawan, bahkan menilai hal itu sebagai tindakan yang positif untuk mengingatkan, agar pemerintah selalu bekerja sesuai aturan.
"Saya juga memerintahkan seluruh aparatur pemerintahan di Kabupaten Pandeglang untuk terbuka pada wartawan dan memberikan informasi apapun yang dibutuhkan," katanya. (T.S031/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010