Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa kapasitas rumah sakit (RS) untuk pasien COVID-19 di DKI Jakarta masih cukup.
"Kemenkes memastikan tersedianya ruang isolasi dan ICU yang dapat digunakan untuk pasien COVID-19 ke RS yang ada di Jakarta, baik milik Kemenkes, milik Pemda, milik TNI/Polri, milik swasta dan Wisma Atlet. Dari pantauan kami di hari pertama (16/9) RS masih tersedia, terus mengembangkannya volumenya," kata Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dr. Rita Rogayah melalui keterangan pers, Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan dalam upaya penanggulangan COVID-19 di DKI Jakarta, Kemenkes menerjunkan Tim Satgas ke sejumlah rumah sakit untuk memastikan kapasitas ruang isolasi dan Ruang Intensive Care Unit (ICU) di sejumlah rumah sakit di Ibu kota.
Baca juga: Tim Kemenkes RI pantau penanganan COVID-19 di Papua
Pada hari pertama (16/9), tim tersebut mendatangi RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo, RSPI Sulianti Saroso, RSUD Tarakan, RSU Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto, RS Hermina Kemayoran, RSUD Pasar Rebo, RSDK Duren Sawit, RSU Pertamina Jaya, RS Mitra Keluarga Kemayoran dan RSPAD Gatot Soebroto.
Dari hasil pemantauan tersebut diperoleh data tentang kapasitas jumlah tempat tidur yang telah dimiliki rumah sakit-rumah sakit tersebut dan rencana pengembangannya.
Di RS RSPI Sulianti Saroso, kata dia, saat ini sudah terdapat 34 tempat tidur di ruang isolasi dan 10 tempat tidur di ruang ICU. Dalam waktu dekat, RSPI Sulianti Saroso akan menambah jumlah kapasitas tempat tidur, baik di ruang isolasi maupun ICU menjadi 48 tempat tidur di ruang isolasi dan 14 tempat tidur di ruang ICU. Pada Senin, 21 September 2020 ruangan tersebut direncanakan sudah dapat digunakan.
Kemudian, untuk RS Hermina Kemayoran, 48 tempat tidur di ruang isolasi dan 6 tempat tidur di ruang ICU juga sudah tersedia.
Baca juga: Kemenkes tegaskan rapid test tetap dilakukan untuk pelaku perjalanan
Berikutnya, RSUD Pasar Rebo juga telah memiliki kapasitas 50 tempat tidur yang terbagi rata di ruang isolasi Anggrek dan ruang isolasi Cempaka, serta 9 tempat tidur di ruang ICU. RSUD Pasar Rebo tersebut akan melakukan pengembangan sebanyak 25 tempat tidur di ruang isolasi dan 6 tempat tidur di ruang ICU.
Selanjutnya, RSDK Duren Sawit telah memiliki kapasitas 202 tempat tidur di ruang isolasi dan 13 tempat tidur di ruang ICU. Dan dalam waktu dekat RSDK Duren Sawit akan menambah 200 tempat tidur isolasi dan 8 tempat tidur di ruang ICU.
Di RSU Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto, saat ini, kata Rita, telah memiliki kapasitas 169 tempat tidur ruang isolasi dan 15 tempat tidur ruang ICU dengan rencana penambahan dalam waktu dekat sejumlah 31 tempat tidur di ruang isolasi, dan 15 tempat tidur di ruang ICU.
Sementara di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, saat ini telah terdapat 178 tempat tidur di ruang isolasi dan 31 tempat tidur di ruang ICU. Untuk rencana pengembangan, RSUPN Dr. Cipto sudah menyiapkan tambahan tempat tidur sebanyak 50 di ruang isolasi dan 10 tempat tidur di ruang ICU, dengan perkiraan pada Senin, 21 September 2020, ruangan tersebut sudah dapat digunakan.
Adapun RSUD Tarakan telah memiliki sebanyak 114 dan 38 tempat tidur di ruang ICU, dengan rencana penambahan 4 tempat tidur pada ruang ICU. Dan RSU Pertamina Jaya memiliki daya tampung 75 tempat tidur di ruang isolasi dan 65 tempat tidur di ruang ICU dengan rencana penambahan tempat tidur pada ruang isolasi sebanyak 15 buah.
Sementara itu, RSPAD Gatot Soebroto memiliki daya tampung 253 tempat tidur di ruang isolasi dan 27 di ruang ICU. Saat ini, RSPAD Gatot Soebroto juga telah melakukan pengembangan sebanyak 30 tempat tidur di ruang isolasi.
Sedangkan RS Mitra Kemayoran memiliki daya tampung 35 tempat tidur di ruang isolasi dan 5 tempat tidur di ruang ICU dengan rencana penambahan dalam waktu dekat sejumlah 22 tempat tidur di ruang isolasi.
Selain memantau ketersediaan tempat tidur, tim dari Kemenkes juga menyerahkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) seperti full cover dan Masker N95. Kemenkes berharap bantuan itu dapat memotivasi rumah sakit maupun tenaga kesehatan dalam menekan angka kematian yang disebabkan oleh COVID-19.
Kunjungan itu dilakukan sebagai bentuk dukungan Kemenkes kepada pemerintah daerah, khususnya DKI Jakarta, dalam menangani pandemi COVID-19, sebagaimana pesan Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto bahwa Tim Satgas yang dibentuk oleh Kemenkes dapat saling bahu membahu dengan petugas kesehatan kabupaten/kota hingga tingkat desa dan berkolaborasi dengan baik, sehingga penurunan angka penularan dan penurunan angka kematian dapat tercapai sementara angka kesembuhan juga diharapkan dapat meningkat.
Baca juga: Presiden minta Kemenkes buat rencana tes COVID-19 seluruh provinsi
Baca juga: DKI Jakarta laksanakan prosedur baru uji usap sesuai pedoman Kemenkes
Baca juga: Kemenkes uji klinis fase 2 dan 3 plasma konvalesen COVID-19
Pewarta: Katriana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020