Kami melihat Pak Ganjar ini banyak sekali yang dilakukan, itu tidak normatif, tapi sebenarnya mengena karena Pancasila dalam tindakan itu dilakukan betul-betul oleh Pak Ganjar secara santai dan tidak kakuSemarang (ANTARA) -
Gaya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam menyampaikan dan mengedukasi masyarakat mengenai ideologi Pancasila kepada berbagai lapisan masyarakat menjadi contoh sekaligus sorotan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Kami melihat Pak Ganjar ini banyak sekali yang dilakukan, itu tidak normatif, tapi sebenarnya mengena karena Pancasila dalam tindakan itu dilakukan betul-betul oleh Pak Ganjar secara santai dan tidak kaku," kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Hukum, Advokasi, dan Pengawasan Regulasi BPIP Ani Purwanti usai menemui Ganjar di kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Kamis.
Menurut dia, gaya santai dengan bahasa yang sederhana dan langsung menerapkan nilai Pancasila itu dinilai lebih efektif untuk membumikan Pancasila di masyarakat, khususnya melalui tindakan.
Ia mengakui jika sebenarnya saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah cara seperti yang dilakukan Ganjar Pranowo, artinya Pancasila tidak dilihat secara serius atau tekstual, tapi dari apa yang dilakukan atau tindakan masyarakat, orang per orang, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Baca juga: Ganjar bacakan puisi "Aku Melihat Indonesia" pada "Konser Kebangsaan"
"Membicarakan Pancasila dengan cara menerapkan-nya di kehidupan sehari-hari dan Pak Ganjar bisa melakukan itu. Jadi kami sedikit banyak belajar bagaimana beliau melakukan aktivitas yang di anak-anak muda atau masyarakat kekinian lebih senang melihat itu. Dengan konten positif melalui IG (Instagram), segar, dan komunikasi yang seorang pemimpin daerah lakukan sendiri," ujarnya.
BPIP, lanjut dia, membutuhkan contoh seperti yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo dengan cara dan metode-nya yang khas.
"Pak Ganjar bisa melakukan itu. Jadi kami sedikit banyak belajar bagaimana Pak Ganjar melakukan aktivitas yang di anak-anak muda atau masyarakat kekinian lebih senang melihat itu. Dengan konten positif melalui Instagram, segar, dan komunikasi yang seorang pemimpin daerah lakukan sendiri," ujarnya didampingi Direktur Bidang Sosialisasi BPIP Akbar Hadi Prabowo.
Ia menyebut BPIP mempunyai tugas mengarusutamakan Pancasila di masyarakat.
"Kalau dengan cara kaku, normatif dan kontekstual masyarakat akan 'boring', tapi dengan cara dan metode Pak Ganjar ini kami yakin akan sampai, terutama ke generasi milenial," tutur-nya.
Ani menjelaskan tujuannya menemui Ganjar Pranowo adalah untuk melaksanakan program institusionalisasi.
Ia melihat kelembagaan di Jawa Tengah cukup bagus sehingga BPIP memiliki mitra dalam penyelarasan nilai Pancasila dalam peraturan daerah dan dalam hal menyinergikan Pancasila melalui lembaga-lembaga yang ada.
Saat menemui tim dari BPIP, Ganjar Pranowo memberikan saran agar BPIP lebih kreatif lagi dalam menjelaskan ideologi dan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat.
Selain memberikan penghargaan kepada tokoh atau komunitas, Ganjar mengusulkan agar BPIP juga membuat konten-konten audiovisual dan contohnya bisa diambil dari lomba cerpen bertema Pancasila yang diselenggarakan oleh BPIP beberapa waktu lalu agar dibuat film pendek.
"BPIP harus punya tim kreatif yang bisa menerjemahkan Pancasila sampai ke tingkat bawah. Kalau saya kasih masukan, kami ingin membahasakan Pancasila lebih ngepop dengan bahasa yang mudah diterima. Lalu kalau bisa buat kaus oblong dengan ide tentang Pancasila, gambar-gambar tentang Pancasila. Bisa juga buat konten audiovisual durasi pendek," ucap Ganjar.
Baca juga: Wakil Ketua Pembina Perti: Pancasila sudah final
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020