Pekanbaru (ANTARA News) - Stasiun Meteorologi dan Geofisika Pekanbaru menyatakan titik api mulai bermunculan di Pulau Sumatera memasuki pergantian musim hujan ke musim kemarau di wilayah itu.

Analis Stasiun Meteorologi dan Geofisika Pekanbaru Ardhitama kepada ANTARA News di Pekanbaru, Selasa, menyatakan, sedikit-dikitnya terdapat delapan titik api di Pulau Sumatera dan lima diantaranya berada di Riau.

"Lima titik api itu masing-masing dua titik berada di Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Rokan Hilir, kemudian satu titik lagi berada di Kabupaten Pelalawan, sedangkan selebihnya terdapat di luar Riau," katanya.

Menurut dia, jumlah titik api tersebut berpotensi terus bertambah mengingat Riau dan sejumlah daerah lain di Sumatera bagian utara memasuki musim kemarau mulai Februari 2009.

Dengan kondisi iklim tersebut, risiko terjadi kebakaran lahan dan hutan di Riau yang sebagian besar didominasi oleh kawasan perkebunan dan lahan tidur, semakin besar.

Karena itu, pemerintah daerah, pengusaha perkebunan dan masyarakat setempat diimbau tidak sembarangan melakukan pembakaran lahan atau hutan yang bisa berdampak pada meluasnya api.

"Jika ingin membakar lahan, harus melakukan zonasi sehingga kemungkinan meluasnya api bisa diminimalkan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan," ujarnya.(M046/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010