Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Sukardi Rinakit yakin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan berani melakukan perombakan kabinet karena ia lebih menekankan politik pencitraan.
"Saya yakin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak akan berani lakukan perombakan kabinet," katanya disela-sela deklarasi Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) di Jakarta, Selasa.
Menurut Sukardi, pernyataan akan adanya perombakan kabinet yang dilontarkan Partai Demokrat hanya sekedar pernyataan politik saja yang akan sulit untuk dilaksanakan.
Dalam pandangan Sukardi, dengan situasi politik yang memanas sekarang ini, kemudian pansus Angket Bank Century yang belum selesai, serta adanya tekanan publik yang semakin keras, maka Presiden SBY tidak akan berani mengambil resiko.
Namun, tambah Sukardi, jika Boediono dan Sri Mulyani tetap saja dipertahankan, maka itu juga akan membebani pemerintahan.
"Meskipun masyarakat memvonis Boediono dan Sri Mulyani telah bersalah dalam kasus ini, namun hemat saya Presiden SBY tak berani. Politik pencitraan akan tetap dilakukan (SBY)," kata Sukardi. (J004/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010