Nashville (ANTARA News) - Hati-hati dengan jejaring sosial, jangan seenaknya saja membuat komentar atau memasukkan konten "sembarangan" apalagi yang menyangkut masalah kriminal, bisa-bisa anda berurusan dengan polisi.

Ada banyak kasus di Amerika, polisi sudah menggunakan jejaring sosial untuk melacak berbagai tindak kriminal. Di kota suffolk negara bagian Virginia Amerika Serikat (AS), misalnya, polisi menemukan rekaman gambar tindak kriminal perkelahian massal jalanan pada Desember lalu.

Namun sayang rekaman di gambar tersebut tidak terlihat jelas. Polisi hanya melihat bagaimana mereka yang terlibat dalam perkelahian lari berhamburan, sementara saksi kejadian enggan berkomentar.

Titik terang kasus itu mulai terlihat beberapa hari kemudian, ketika penyelidik menemukan rekaman video lain di Youtube.

"Rekaman itu sangat jelas," kata Juru Bicara Polisi setempat Debbie George. Berbekal rekaman itu polisi dan staf kesiswaan sekolah dapat menemukan siapa tersangkanya. tujuh orang telah teridentifikasi dalam rekaman itu dan tinggal menunggu persidangan.

Pihak Youtube tidak mengetahui seberapa sering polisi menggunakkan sumber videonya untuk melakukan penahanan, kata Juru bicara perusahaan Scott Rubin, tetapi polisi di negara bagian itu mengakui kalau mereka kerap menggunakan Youtube dan situs jejaring sosial lainnya untuk membongkar tindak kriminal.

"Teknologi telah merevolusi penegakan hukum dalam banyak cara" ujar Jack Rinchich Presiden Asosiasi nasional Kepala Polisi seperti dilaporkan USAtoday.com.

"Terkadang orang begitu bebas menaruh apa yang hendak ia publikasi pada situs jejaring sosial," tuturnya.

Pada Januari, polisi Chattanooga di negara bagian Tenneese menemukan sebuah forum online di wilayahnya yang berencana mengadakan balapan ilegal, kata juru bicara Rebbeca Royval.

Polisi melakukan pengintaian di area itu dan menangkap empat pembalap liar dalam aksi itu.

Polisi Los Angeles menggunakan rekaman di Youtube dan foto di situs Flickr guna mengidentifikasi orang yang terlibat dalam kericuhan setelah kejuaraan NBA bulan Juni 2009, kata Letnan Paul Vernon.

Pada November Polisi di Minneapolis dan St.Paul, menahan empat orang atas kasus penyerangan setelah melihat video yang dipublikasikan mereka sendiri, tutur juru bicara kepolisian Minneapolis Jesse Garcia.

"Selama bertahun tahun, mereka menonton acara America Dumbest Criminal," kata Garcia. "Kini orang orang itu yang merasakannya."

Seseorang yang kerap memposting video "mempercayai adanya tingkatan kerahasiaan dalam internet," kata pengacara tahanan pidana Nashvile David Raybin. Ketika dirinya mendapatkan seorang klien, Rabin mengatakan, "hal pertama yang saya anjurkan adalah," `anda harus tutup akun Facebook milik anda.`

Rubin mengatakan, konten Youtube yang dilarang adalah rekaman yang memuat kekerasan dan dan aktivitas aktivitas ilegal. perusahaan itu berusaha mengimbau penggunanya untuk tidak menjadi pelanggar, katanya.

Facebook juga kerap membantu polisi. Garcia menjelaskan Seorang laki laki Minneapolis yang melakukan penembakan telah ditahan setelah memberitahu seorang temannya mengenai kejadian itu dalam pesan di Facebooknya.

Pada Desember, pemerintah negara bagian Massachusets menangkap tersangka pemerkosa anak setelah mempelajari tentang keberadaannya di Facebook, ujar juru bicara negara bagian itu Dave Procopio.
(yud/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010