Yogyakarta (ANTARA News) - Delapan orang tewas dalam sepekan terakhir gara-gara meneggak minuman keras (miras) oplosan (ramuan sendiri) jenis lapen. Enam korban di antaranya telah dilaporkan ke Poltabes Yogyakarta.
"Kami masih melakukan penyelidikan terkait dugaan korban tewas akibat minuman keras oplosan, kami masih memeriksa sejumlah saksi dan membentuk tim gabungan dari polsek untuk mengusut kasus ini," kata Kasat Reskrim Poltabes Yogyakarta Kompol Syaiful Anwar SIK, Selasa.
Menurut dia, data di Poltabes Yogyakarta tercatat ada enam orang yang tewas sejak Sabtu (6/2) hingga Selasa (9/2) ini dan kemungkinan masih ada korban lain yang dirawat di rumah sakit namun belum dilaporkan.
"Ke enam korban yang tewas tersebut yakni Khalis (53), Yulistyo (50), Ratno (46), Slamet Suprihatin (39) dan Marsudi (55) semuanya warga Prawirodirjan, Gondomanan Yogyakarta dan satu korban lagi Ofisina (38) warga Karangkajen, Mergangsan," katanya.
Ia mengatakan, korban Slamet Suprihatin dan Marsudi meninggal saat dalam perawatan di Rumah Sakiy Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta Selasa pagi.
"Sedangkan yang lainnya meninggal secara berurutan pada Minggu siang (7/2) dan Senin (8/2)," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya sebelumnya menerima laporan dari warga masyarakat yang mengatakan ada beberapa warga yang tewas karena diduga akibat menenggak miras oplosan.
"Dari laporan tersebut kami kemudian melakukan penyelidikan untuk mengusut kasus tersebut dan karena ada dua lokasi yakni di Gondomanan dan Mergangsan maka kami membentuk tim gabungan dengan polsek di dua wilayah tersebut," katanya.
Syaiful mengatakan, pihaknya juga belum mengetahui apakah warga Prawirodirjan tersebut minum secara bersamaan atau secara terpisah.
"Memang ada informasi ada empat orang yang tewas setelah pesta miras dan durian saat ulang tahun salah satu korban Yulistyo pada Jumat (4/2) malam, sedangkan dua korban lagi kakak beradik yakni Slamet Suprihatin dan kakaknya Marsudi menenggak miras di sebuah pos ronda kampun setempat pada Sabtu (6/2) malam setelah mereka pulang dari narik becak," katanya.
Sedangkan Humas Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Yahya Firsyad mengatakan di rumah sakit tersebut terdapat dua orang yang meninggal akibat keracunan berat yang menyerang fungsi hati dan lambung yang di duga karena minuman keras.
"Ada dua orang yang meninggal di sini yakni Eko (30) yang meninggal pada Minggu (7/2) dan Toni yang meninggal pada Senin (8/2), dugaan kuat mereka ini menenggak minuman keras. Mereka ini warga Yogyakarta namun kami tidak bisa menyebutkan alamat lengkapnya," katanya.
Menanggapi adanya dua orang yang meninggal di RS PKU Muhammadiyah ini, Kasat Reskrim Poltabes Yogyakarta Syaiful Anwar mengatakan pihaknya belum menerima laporan dua orang yang meninggal ini, namun dia tidak membantah kemungkinan ini ada kaitannya.
"Memang ada kemungkinan saat pesta miras tersebut melibatkan banyak orang dan ada yang tewas serta kritis sehingga juga memungkinkan korban bertambah jumlahnya," katanya.(ANT/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010