Dengan saluran ini, kabel serat optik tidak lagi bergelantungan di tiang-tiang dan mengotori estetika

Jakarta (ANTARA) - PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) melalui KSO BPS-Moratelindo yang melibatkan PT Bhumi Pandanaran Sejahtera (Perseroda) memulai pembangunan proyek pelayanan publik, saluran serat optik dan menara telekomunikasi seluler bersama.

Pembangunan ini sebagai tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Pelayanan Publik Prasarana Pasif Telekomunikasi Kota Semarang pada 31 Januari 2020.

Melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis disebutkan, pengerjaan proyek perdana ini dilakukan di ruas Jalan Pemuda. Peletakan batu pertama dilakukan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dan Kepala KSO BPS-Moratelindo, Resi Y. Bramani.

Kerja sama ini dimulai dengan penyediaan saluran beton bertulang penampang huruf U atau U-ditch dan makroduct. Saluran itu berguna untuk menempatkan kabel serat optik para telekomunikasi.

Dengan saluran ini, kabel serat optik tidak lagi bergelantungan di tiang-tiang dan mengotori estetika.

Dalam rangka groundbreaking pembangunan U-Ducting, Hendrar mengatakan pemerintah Kota Semarang akan melakukan penutupan jalan mulai tanggal 14 September pukul 23.00 WIB sampai dengan 16 September pukul 24.00 WIB.

"Rute yang akan ditutup mulai dari Jalan Pemuda menuju Imam Bonjol dan lampu merah menuju Jalan Siliwangi," ujar dia.

Melalui proyek ini, KSO BPS-Moratelindo akan melaksanakan pembangunan U-ditch sepanjang 506.064 meter di ruas jalan milik Pemerintah Kota Semarang.

Pembangunan diawali di jalan utama dan prioritas semisal, Jalan MT Haryono, Jalan Ahmad Yani, Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran, Jalan Bunderan Simpang Lima, Jalan Gajah Mada, Jalan Imam Bonjol, dan Jalan Pemuda.

"Semoga upaya Pemkot Semarang ini bisa meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang telekomunikasi yang lebih berestetika. Kami berharap koordinasi dari pemilik layanan publik untuk ikut serta," kata dia.

Kepala KSO BPS-Moratelindo, Resi Y. Bramani menyatakan, pihaknya berupaya menyelesaikan proyek ini secara bertahap dengan mengadaptasi protokol kesehatan menghadapi pandemi COVID-19.

Dengan protokol kesehatan itu, Moratelindo ingin menunjukkan komitmennya dalam melakukan pembangunan proyek strategis tersebut, meski ada keterbatasan mobilitas dan kondisi perekonomian baik di Indonesia maupun global.

Baca juga: China operasikan pabrik kabel serat optik
Baca juga: Menperin: prospek industri kabel serat optik cerah

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020