"Memang benar saya sudah meminta Ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Kota Jayapura untuk mencari lokasi yang bisa dijadikan tempat isolasi terpusat," kata Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano kepada Antara, di Jayapura, Rabu.
Dikatakannya, penyediaan tempat penampungan itu dilakukan karena tempat penampungan yang disediakan sebelumnya sudah selesai kontrak dan tidak diperpanjang.
Baca juga: 39 pasien meninggal akibat terpapar COVID-19 di Kota Jayapura
Baca juga: 27 ASN di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Jayapura positif COVID-19
Terakhir hanya merawat 25 orang positif COVID-19 dengan gejala ringan sehingga diputuskan tidak diperpanjang, kata BTM seraya menambahkan, namun sejak tatanan kehidupan baru mulai diterapkan kasusnya terus meningkat.
Rata-rata setiap hari sekitar 25 orang positif sehingga dan kini tercatat 488 orang dirawat baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri, kata BTM.
Wali Kota Jayapura mengaku isolasi mandiri yang dilakukan pasien positif COVID-19 yang mengalami gejala ringan tidak efektif karena bisa saja mereka tetap melakukan aktivitas di luar rumah.
Pemantauan tidak dapat dilakukan secara maksimal, berbeda bila dilakukan terpusat dimana mereka benar-benar mengisolasi dirinya.
"Saya masih menunggu laporan dari Ketua GTPP COVID-19 Kota Jayapura tentang tempat yang akan digunakan sebagai penampungan pasien positif COVID-19," kata BTM.*
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Kota Jayapura bertambah 15
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kota Jayapura bertambah 48
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020