Jakarta, 8/2 (ANTARA) - Lukisan laut dan ikan yang diciptakan Cak Kandar memberikan dua pesan penting. Pertama, mengimngatkan bahwa negeri kita adalah negeri bahari, negeri kepulauan terbesar di dunia, negeri maritim; bukan negeri kontinen atau daratan sebagaimana yang sering dirasakan oleh banyak orang. Kedua, menyajikan keindahan alam bawah laut yang dikaruniakan Tuhan kepada kita; apalagi, karena di daerah tropis, maka warna-warni biota memberikan warna dan bentuk yang menakjubkan. Demikian disampaikan oleh Fadel Muhammad, Menteri Kelautan dan Perikanan, saat membuka Pameran Lukisan karya Cak Kandar pada Minggu malam, 7 Februari 2010 di Solo Lounge, Grand Sahid Jaya Hotel, Jl. Jendral Sudirman, Jakarta. Pameran itu berlangsung sampai dengan tanggal 12 Februari 2010.
Cak Kandar, salah seorang pelukis ternama dengan sadar memanfaatkan keindahan laut dan ikan-ikanya untuk diabadikan dalam bentuk lukisan. Kesibukan para nelayan, keindahan dalam laut beserta aneka satwa air yang hidup padanya. Ide penyelenggaraan pameran kali ini berawal dari kegiatan setelah Cak Kandar melakukan penyelaman di Pulau Seribu, melihat Sea World di Ancol, melihat ikan2 dari jendela kapal di Bunaken, Manado, serta referensi dari buku2 tentang kelautan. Dari hal-hal inilah Cak Kandar mulai merasa tertantang untuk bisa mengabadikan kekayaan di bawah laut tersebut di atas kanvas. Pada pameran kali ini Cak Kandar menampilkan 31 buah karya lukisan yang kebanyakan bertemakan kelautan.
Cak Kandar lahir di Surabaya, 17 Agustus 1948. Pada tahun 1965 mulai melukis. Tahun 1967 menggeluti dan mendirikan dunia teater. Tahun 1969 menciptakan lukisan dengan media bulu unggas. Tahun 1994 perlahan-lahan mulai meninggalkan media bulu unggas. Pameran yang pernah dilakukan antara lain di hampir seluruh kota besar di Indonesia, Malaysia, Singapura, Jepang, Belanda, Jerman serta Rumania. Dan kini, Cak Kandar mulai menyapa lautan, mensyukuri keindahan yang diciptakan Tuhan, dan digoreskan berupa lukisan yang indah penuh inspirasi. Lebih dari itu, dapat lebih menggugah kita terhadap pemahaman para ilmuwan bahwa laut adalah sumber segala kehidupan: "Omne Vivum ex Oceanis", dan selaras pula dengan firman Tuhan: "Dan Aku ciptakan, segala kehidupan berasal dari air".
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Dr. Soen'an H. Poernomo, M.Ed, Kepala Pusat Data, Statistik, dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, HP.08161933911
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010