Pandeglang (ANTARA News) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten pada 2010 telah memprogramkan pembentukan "Kambung Kerbau"
Kepala Disnakeswan Kabupaten Pandeglang, Taufik Hidayat, ketika dikonfirmasi, Minggu, menjelaskan, lokasi "Kampung Kerbau" itu di Kecamatan Cibaliung.
"Kita sudah mengusulkan rencana pembentukan `Kampung Kerbau` itu pada Kementerian Pertanian, dan mengharapkan agar ada bantuan agar pelaksanaannya bisa lebih maksimal," katanya.
Ia berharap, "Kampung Kerbau" tersebut juga bisa berhasil seperti "Kampung Domba" di Desa Cinyurup Kecamatan Karangtanjung, yang kini telah dijadikan percontohan nasional.
Mengenai populasi kerbau, menurut dia, saat ini masih relatif sedikit yakni sekitar 2.930 ekor yang tesebar di 35 kecamatan di daerah itu dan pelihara oleh masyarakat secara sampingan.
Ia juga menjelaskan, populasi hewan ternak besar itu terbanyak berada di Kecamatan Pandeglang sebanyak 323 ekor, Labuan 149 ekor, Mandalawangi 149 ekor, Pulosari 136 ekor dan Menes 129 ekor.
Sebelumnya, Disnakeswan Pandeglang telah membentuk "Kampung Domba" di Desa Cinyurup Kelurahan Juhut Kecamatan Karangtanjunt yang juga merupakan percontohan dan mendapat perhatian dari pemerintah pusat.
Seluruh warga kampung hanya berpendidikan Sekolah Dasar namun karena memiliki semangat tinggi mereka bisa berhasil beternak domba. Jumlah warga yang bermukim di lokasi itu sebanyak 299 kepala keluaraga.
"Sekitar dua tahun lalu, kita memberikan bantuan domba sebanyak 169 ekor, kini telah berkembang menjadi 233 ekor, dan banyak di antara induk hewan itu saat ini sedang bunting jadi dalam waktu dekat populasinya akan bertambah cukup banyak," ujarnya.
Pengembangan ternak domba di lokasi itu, sangat potensial karena selain kondisinya alamnya mendukung semangat warganya untuk menekuni usaha itu sangat tinggi.
Kempung Cinyurup, kata dia, dikelilingi hutan karena itu memudahkan warga untuk mencari pakan disamping juga menanam rumput sendiri.
"Kita merencanakan akan memberikan bantuan domba bagi warga Cinyurup itu, sehingga populasinya bisa lebih cepat," ujarnya.
Domba yang dikembangkan di lokasi itu, menurut dia, jenis lokal dan gibas yakni domba yang memiliki kuping panjang dan tubuh sangat besar untuk ukuran domba.(S031/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010