Semarang (ANTARA News) - Kelenteng Tay Kak Sie Semarang membagi-bagikan "angpau" kepada ribuan warga keturunan Tionghoa, Minggu, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2561 yang akan jatuh pada 14 Februari 2010.
Sekitar 1.300 warga keturunan Tionghoa yang berusia lanjut berkumpul di sekitar kelenteng tersebut dan pihak panitia melakukan pendataan ulang terhadap para warga yang akan menerima "angpau" tersebut.
Bahkan, beberapa orang ada yang diantar oleh anggota keluarganya karena tidak kuat berjalan sendiri, mengingat umur mereka yang sudah terlampau lanjut.
"Pembagian `angpau` ini dimaksudkan agar para lanjut usia (lansia), terutama mereka yang memiliki tingkat perekonomian menengah ke bawah dapat merasakan kebahagiaan," kata Sekretaris Yayasan Tay Kak Sie, Aris Pramadi.
Ia mengatakan, pembagian "angpau" tersebut sudah menjadi agenda tahunan pihak yayasan, sebagai ugkapan rasa kepedulian pihak yayasan kepada sesama dan perwujudan rasa saling menolong.
Namun, kata dia, pembagian "angpau" pada tahun ini memang berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, terutama dari jumlah kaum lansia penerima "angpau".
"Tahun lalu, penerima `angpau` hanya berjumlah sekitar 1.220 orang, sementara tahun ini semakin banyak mencapai sekitar 1.300 orang, sehingga terkesan lebih meriah," katanya.
Menurut dia, para penerima "angpau" tersebut merupakan warga yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) asli Kota Semarang dan pihaknya sudah melakukan pendataan sejak satu bulan yang lalu.
Sementara itu, Kwa Sian Giok (72), salah satu warga penerima "angpau" mengatakan, pemberian (angpau, red.) tersebut akan digunakan untuk membeli keperluan sembahyang Hyo Ma saat perayaan Imlek.
"Saya akan gunakan untuk membeli sesaji untuk keperluan sembahyang dan untuk acara berkumpul dengan keluarga besar," kata warga Genuk Indah Semarang tersebut.
Para penerima "angpau" berbaris rapi sembari menunggu giliran dan setelah menerima "angpau" yang dimasukkan ke dalam amplop berwarna merah mengepalkan tangan dan memanjatkan doa kepada para "Kong Co" dan "Mak Co".(ZLS/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010