peran Unicef untuk Covax Facility sangat penting karena upaya tersebut memastikan setiap negara termasuk Indonesia memiliki akses yang aman, cepat, dan merata terhadap vaksin COVDI-19 apabila vaksin tersebut telah ditetapkan dan diproduksi secara mas
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan Indonesia mendapatkan akses untuk vaksin COVID-19 melalui berbagai upaya yang dilakukan dengan bekerja sama dengan organisasi dunia di bidang kesehatan, aliansi vaksin, dan kesiapsiagaan epidemi.
"Saat ini pemerintah Indonesia sedang mengupayakan akses vaksin COVID-19 melalui berbagai skema termasuk potensi untuk memerolehnya melalui COVID-19 Vaccine Global Access atau Covax Facility, he Access to COVID-19 Tools Accelerator atau ACT yang dipimpin bersama oleh CEPI Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi, Gavi Aliansi Waksin, dan WHO yang telah bekerja sama dengan produsen vaksin negara maju dan negara berkembang," kata Menkes dalam acara penandatanganan kerja sama bersama Unicef di Kementerian Kesehatan Jakarta, Rabu yang dipantau melalui saluran telekonferensi daring.
Menurut dia, kerja sama ini memastikan antara pemerintah dan produsen vaksin untuk mendapatkan akses ketersediaan vaksin COVID-19 di seluruh dunia pada seluruh negara, baik untuk negara penghasilan tinggi maupun negara berpenghasilan rendah.
Terawan mengatakan peran Unicef untuk Covax Facility sangat penting karena upaya tersebut memastikan setiap negara termasuk Indonesia memiliki akses yang aman, cepat, dan merata terhadap vaksin COVDI-19 apabila vaksin tersebut telah ditetapkan dan diproduksi secara massal.
Baca juga: Erick Thohir yakinkan 30 juta vaksin COVID tersedia akhir tahun ini
Baca juga: Eijkman: Pengembangan vaksin Merah Putih sudah 50 persen selesai
"Unicef dan mitranya berkomitmen pada negara yang tergabung dalam Covax Facility termasuk Indonesia untuk mengadakan dan memberikan vaksin COVID-19 yang efektif secara aman dan cepat dalam skala besar," kata Menkes Terawan.
Menkes Terawan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kerja sama tersebut termasuk dari pihak Kementerian Luar Negeri. Penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Kesehatan dengan Unicef ini merupakan lanjutan kerja sama yang pernah dijalankan sejak 2004.
Terawan menyebut COVID-19 merupakan pandemi global yang memberikan dampak sangat besar terhadap dunia. Dia menyebutkan data per tanggal 15 September 2020 bahwa kasus positif COVID-19 di dunia sudah mencapai 29 juta orang dengan kasus kematian 926 ribu jiwa.
Sementara data kasus positif COVID-19 di Indonesia per tanggal 15 September 2020 mencapai 225 ribu orang dengan jumlah kematian mencapai 8.965 jiwa.
Baca juga: Kemarin Indonesia kirim urutan genom corona, vaksin akan diuji 2021
Baca juga: Peneliti Indef perkirakan pemerintah butuh Rp75 triliun untuk vaksin
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020