Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan sebanyak 50 persen investor di Sultra merupakan anak muda di bawah usia 30 tahun.
"Hingga Agustus 2020, jumlah investor di Sultra sebanyak 4.668. Sekitar 50 persen atau 2.345 investor berada di bawah usia 30 tahun," Kepala Kantor Perwakilan BEI Sultra, Ricky, di Kendari, Rabu.
Melalui pesan tertulis dia mengungkapkan bahwa investasi di pasar modal sempat terjadi penurunan di awal pandemi COVID-19 yakni pada Maret hingga April 2020, namun saat ini pasar modal kembali naik cukup baik.
"Saat ini kondisi pasar modal khususnya di Sultra sudah cukup baik terbukti dengan bertambahnya jumlah investor dan nilai transaksi yang cukup signifikan," ujar Ricky.
Dari sisi perusahaan, tambahnya, pasar modal dapat menjadi alternatif pendanaan jangka panjang sehingga perusahaan-perusahaan dapat menjadi lebih besar dengan menjadi perusahaan terbuka.
"Di sisi lain, bagi investor masyarakat dapat memanfaatkan momentum pandemi COVID-19 ini untuk membeli saham-saham perusahaan berfundamental baik, di harga yang lebih murah," katanya.
Meskipun demikian, ia mengingatkan agar para investor tetap berhati-hati di masa saat ini, karena pastinya akan ada perusahaan yang terkena dampak buruk dari suasana pandemi, meskipun banyak juga perusahaan yang bisa berinovasi dan menyesuaikan bisnis mereka dalam kondisi pandemi COVID-19.
Baca juga: BEI sebut selama 2019 investor pasar modal di Sultra naik 70 persen
Baca juga: BEI Sultra targetkan 3.000 investor saham tahun ini
Baca juga: KSEI sebut investor muda jadi harapan industri pasar modal
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020