"Mereka saat berkampanye pernah menjanjikan perbaikan saluran air, ternyata hingga berlangsung setahun lebih pemerintahannya, belum juga dipenuhi," ungkap Sutarna(52), penduduk Ciwalen, Minggu.
Saat meninjau lokasi banjir, Bupati Aceng Fikri pernah menjanjikan segera mengupayakan perbaikan drainase supaya bisa memenuhi derasnya kapasitas debet air, ujar Sutarna yang dibenarkan beberapa korban banjir lainnya.
Sementara itu camat Garut Kota Nurdin Yana justru menyebut tumpukan sampah rumah tangga, kebun dan limbah penyamakan kulit sebagai enyebab terendanya sekitar 349 rumah penduduk di tiga kelurahan oleh banjir dari luapan sungai Cigulampeng dan Ciwalen.
Kedua sungai itu mengalami pendangkalan sehingga sungai rentan erosi akibat rembesan air dari bawah sungai Ciwalen saat hujan deras, katanya.
Akibatnya, tiga kelurahan di wilayahnya, terendam banjir setinggi 40 cm - 100 cm.
Nurdin berharap, institusi teknis Pemkab segera memperbaiki "keermeer" pada aliran sungai Ciwalen dan Cigulampeng, yang telah berusia lebih dari 26 tahun.
"Sumber Daya Air dan Pertambangan" (SDAP) setempat, namun harapannya untuk segera dilakukan pengerukan sungai dangkal serta pembersihannya belum dipenuhi," kata Nurdin.
Kondisi drainase sebelah kiri dan kanan ruas jalan di perkotaan kerap dipenuhi tumpukan sampah sehingga air meluber ke badan jalan, termasuk di jalan protokol.
PK-HT/Y003/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010