Temanggung (ANTARA News) - Warga keturunan Tionghoa di Temanggung, Minggu, membersihkan altar dan memandikan rupang (patung suci) dewa di Kelenteng Kong Ling Bio menjelang Tahun Baru Imlek 2561.
Seorang anggota jemaat Kelenteng Kong Ling Bio, Budi Santoso di Temanggung, Minggu, mengatakan membersihkan altar dan memandikan rupang dewa dilakukan setiap tahun sekali menjelang Imlek.
"Menurut kepercayaan kami, sepekan menjelang Imlek para dewa naik ke nirwana dan kesempatan tersebut kami manfaatkan untuk membersihkan altar dan rupang," katanya.
Ia mengatakan, rupang dewa dimandikan dengan bunga setaman sedangkan altar dan peralatan ibadat lainnya dibersihkan dengan cairan yang sesuai bahannya, misalnya tempat dupa yang terbuat dari kuningan digosok dengan braso.
Abu dupa yang telah memenuhi tempatnya, katanya, diambil dan diayak, kemudian sebagian dikembalikan ke wadahnya dan sisanya dilarung ke sungai.
Ia mengatakan, di setiap kelenteng jumlah rupang dewa berbeda-beda. Di Kelenteng Kong Ling Bio terdapat enam rupang dan dewa bumi atau Hok Tek Cing Sin sebagai dewa utama di kelenteng ini.
Menurut dia, semua warga kelenteng bisa mengikuti kegiatan membersihkan altar dan rupang dewa, namun bagi mereka yang memandikan rupang harus menjalani puasa dengan tidak memakan daging.
Sebelum dilakukan pembersihan altar dan rupang dewa, katanya, sehari sebelumnya, Sabtu (6/2) sore dilakukan doa bersama.
Pembersihan kelenteng dan rupang untuk menyiapkan tempat yang bersih bagi para dewa.
Ia mengatakan, pada saat Imlek yang jatuh pada Minggu (14/2) tidak ada acara khusus di kelenteng ini, hanya akan dilakukan doa bersama pada Minggu sore.
Budi mengatakan, Tahun Baru Imlek yang akan datang merupakan tahun macan logam (sio houw) dengan unsur tetap kayu. (H018/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010