Purwokerto (ANTARA News) - Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2561, umat Tionghoa Purwokerto memandikan kiem sien(patung) para dewa yang tersimpan di Kelenteng Hok Tik Bio, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu.

Selain memandikan Kiem Sien, mereka juga membersihkan peralatan sembahyang dan tempat ibadah Kelenteng Hok Tik Bio Purwokerto.

Salah satu pengurus Kelenteng Hok Tik Bio Purwokerto, Maryati mengatakan, kegiatan ini merupakan tradisi turun- temurun sebagai simbol pembersihan batin manusia memasuki tahun yang baru.

"Sebenarnya rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek 2561 telah dilaksanakan sejak tadi malam (Sabtu malam, red), yakni dengan kegiatan sembahyang bersama mengantarkan para Sien Bing atau Kongco Coo Kun Kong (Dewa Dapur) naik ke nirwana," katanya.

Menurut Maryati , penyambutan Tahun Baru Imlek 2561 di Kelenteng Hok Tik Bio Purwokerto pada 13 Februari hanya diisi kegiatan sembahyang bersama umat Tionghoa.

Dalam hal ini, kata dia, kegiatan tersebut berupa sembahyang bersama penutupan Tahun Imlek 2560 dan menyambut Tahun Baru Imlek 2561 yang digelar secara sederhana hingga Minggu dinihari, pukul 00.00 WIB.

"Kami menyadari para umat Tionghoa memiliki kesibukan sendiri-sendiri sehingga mereka akan melakukan sembahyang sesempatnya. Dengan demikian, kegiatan sembahyang ini kami gelar hingga tengah malam," katanya.

Maryati mengatakan, rangkaian perayaan Imlek di Kelenteng Hok Tik Bio dilanjutkan pada Selasa (16/2) atau malam Cia Gwee 4, yang akan diisi sembahyang bersama menyambut Sien Bing atau Kongco Coo Kun Kong kembali turun ke bumi.

Selain itu, kata dia, pada Minggu (21/2) atau Cia Gwee 8 akan digelar sembahyang besar kepada Thien atau Tuhan Yang Mahaesa (King Thi Kong).

"Kami berharap semoga Thien serta Kongco memberi rezeki, kemajuan dalam usaha, dan perlindungan bagi kita semua," katanya.

Menurut dia, rangkaian perayaan Imlek 2561 di Kelenteng Hok Tik Bio Purwokerto akan ditutup dengan perayaan Cap Go Meh (sembahyang purnama raya di bulan Cia Gwee).

Ia mengatakan, perayaan Cap Go Meh ini akan diisi kirab budaya dengan berkeliling Kota Purwokerto.

"Seperti biasanya, selain membawa Kiem Sien dan menampilkan atraksi liong serta barongsai, kirab tersebut juga akan menampilkan berbagai atraksi budaya khas Banyumas," katanya.

Akan tetapi dalam kirab kali ini, kata dia, rute yang diambil diperpanjang hingga melalui Jalan Masjid dan Alun-alun Purwokerto.

"Biasanya kirab hanya berkeliling dari kelenteng menuju Jalan Merdeka dan kembali lagi ke kelenteng, tetapi kali ini ditambah ke barat hingga Jalan Merdeka dan Alun-alun Purwokerto," kata Maryati.(SMT/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010