"Jabatan syuriah kok diminta, kalau mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Tanfiziah PBNU masih dapat dimengerti, tapi saya tidak mencalonkan," katanya kepada ANTARA ketika ditemui di Gedung PWNU Jatim, Surabaya, Minggu.
Hasyim Muzadi yang juga Presiden Konferensi Dunia Agama untuk Perdamaian (World Conference on Religions for Peace-WCRP) itu mengakui tidak lazim untuk mencalonkan diri menjadi syuriah di NU.
"Kalau syuriah ya terserah para kiai-kiai yang nanti menjadi muktamirin. Yang jelas, kalau syuriah mencalonkan diri itu nggak ada ceritanya. Kalau tanfiziah itu menjadi hak siapa pun mencalonkan diri," katanya.
Ditanya kemungkinan dirinya merestui calon Ketua Umum PBNU yang sudah mencalonkan diri, pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, itu menyatakan dirinya menyetujui semuanya.
"Saya setujui semuanya, tapi siapa yang disetujui menjadi ketua ya menjadi hak muktamiri, bukan hak Hasyim Muzadi," katanya.
Hingga kini, calon Ketua Umum PBNU tercatat tujuh nama yakni KH Solahudin Wahid (Gus Solah), KH Said Aqil Siradj, Achmad Bagdja, Masdar F Mas`udi, Slamet Effendy Yusuf, KH Ali Maschan Moesa, dan Ulil Absar Abdalla.
Sementara itu, calon Rais Aam Syuriah PBNU yang disebut-sebut antara lain KH Thalhah Hasan, KH Ma`ruf Amin, KH Hasyim Muzadi, dan sebagainya.
"PWNU Jatim mungkin mendukung calon Rais Aam PBNU, tapi kami belum melakukan pembahasan resmi," kata Ketua Tanfiziah PWNU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah.
(T.E011/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010