Ada 60 mahasiswa dari program studi Amerika Latin dan Kementerian Luar Negeri yang mengikuti program tersebut,
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kolombia pada peringatan 40 tahun hubungan diplomatik dua negara berharap program pertukaran mahasiswa dan beasiswa dapat terus berlanjut setelah pandemi COVID-19.
“Kami berharap program tersebut (pertukaran pelajar dan beasiswa) akan berlanjut saat kondisinya telah aman dan terkendali,” kata Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, I Gede Ngurah Swajaya, Selasa, saat membuka acara peringatan yang diadakan secara virtual.
Ia menegaskan Indonesia dan Kolombia harus lanjut memberikan beasiswa dan meneruskan program pertukaran pelajar demi meningkatkan hubungan antarmasyarakat (people-to-people contact).
Baca juga: Kolombia berharap "travel corridor" Jakarta-Bogota segera terwujud
Baca juga: Kolombia ingin Indonesia jadi pusat kerja sama dagang dengan ASEAN
Ngurah juga menyambut baik program belajar Bahasa Spanyol yang disediakan oleh Pemerintah Kolombia untuk warga Indonesia.
Terkait dengan tujuan itu, Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Mahendra Siregar mengatakan pendidikan merupakan salah satu bidang kerja sama yang harus diperkuat oleh dua negara.
Oleh karena itu, ia menyambut baik pendirian pusat riset kawasan Amerika Latin di dua kampus di Indonesia, yaitu Universitas Mustopo di Jakarta dan Universitas Pembangunan (Veteran) Jawa Timur.
Tidak hanya itu, Mahendra juga mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Universitas Pembangunan (Veteran) Jawa Timur dan Universidad Externado de Colombia belum lama ini. MoU itu jadi wujud kemitraan pertama yang dilakukan universitas dari Indonesia dan Kolombia.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Kolombia untuk Indonesia Juan Camilo Valencia Gonzalez menyebut selama pandemi Pemerintah Kolombia menyediakan kursus belajar Bahasa Spanyol di dunia maya mulai September sampai Desember 2020.
“Ada 60 mahasiswa dari program studi Amerika Latin dan Kementerian Luar Negeri yang mengikuti program tersebut,” kata Dubes Gonzalez.
Sementara itu sepanjang 2019, Pemerintah Kolombia juga telah menyediakan kursus Bahasa Spanyol untuk kurang lebih 90 orang di Jakarta dan Bali.
“Di Kota Denpasar, Bali, ada 60 orang yang berpartisipasi ikut kursus tiga kali seminggu. Di Jakarta, ada 30 peserta dari Direktorat Jenderal Imigrasi, mereka ikut kursus tiga kali seminggu,” terang Dubes Gonzalez.
Tidak hanya itu pada tahun lalu, ada 13 warga Indonesia mendapat beasiswa belajar Bahasa Spanyol langsung di Bogota, Kolombia selama tiga bulan.
Baca juga: Indonesia undang Kolombia ikut temu bisnis INA-LAC tahun ini
Baca juga: 40 tahun Indonesia-Kolombia jadi momentum perkuat kerja sama
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020