Johannesburg (ANTARA News) - Wasit asal Swedia Martin Hansson, yang menjadi pusat perhatian pada pertandingan kontroversial Prancis saat kualifikasi Piala Dunia, Jumat, termasuk di antara 30 wasit yang terpilih untuk memimpin sejumlah pertandingan putaran final Piala Dunia di Afrika Selatan, Juni mendatang.
Hansson tidak melihat handball yang dilakukan oleh Thierry Henry dalam pertandingan pertemuan kedua babak playoff melawan Irlandia di Paris pada November lalu dan dikecam setelah insiden tersebut yang berujung pada terciptanya gol sehingga meloloskan Prancis dari babak kualifikasi itu.
Namun, ia terpilih pada pertemuan komite perwasitan FIFA di Zurich, Jumat, untuk menjadi ofisial Piala Dunia 2010.
Reuters melaporkan bahwa mereka yang juga terpilih jadi ofisial bagi pesta akbar sepak bola dunia itu adalah wasit Inggris Howard Webb dan wasit Swiss Massimo Busacca, yang juga menjadi sorotan media massa tahun lalu.
Busacca diskors tahun lalu, setelah memberi tanda jari-tengah kepada para suporter yang meneriakkan kata-kata pelecehan dalam satu pertandingan Piala Swiss saat Webb berubah pikiran atas suatu keputusan penalti pada Piala Konfederasi tahun lalu.
Sebanyak delapan ofisial pada putaran final Piala Dunia 2006 di Jerman yang sistem perwasitannya dikecam karena banyak terjadinya keputusan yangn kontroversial, kembali bertugas di Afrika Selatan.
Kejadian di Jerman itu membuat FIFA membentuk satu program asisten wasit khusus untuk melatih ofisial khusus yang lebih baik bagi putaran final 2010.
Sebanyak 30 wasit yang terpilih itu terdiri atas 10 dari Eropa, enam dari Amerika Selatan, empat dari Asia, Afrika dan konfederasi CONCACAF serta dua dari Selandia Baru.
Setiap wasit memiliki tim yang terdiri atas dua asisten yang telah bekerja sama dengannya secara konsisten selama dua tahun terakhir.
Sementara itu, hanya satu dari dua hakim garis Swedia dari pertandingan antara Prancis dan Irlandia di babak kualifikasi masuk seleksi itu. Stefan Wittberg menjadi ofisial Piala Dunia 2010 tetapi Fredrik Nilsson tidak. (A016/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010