Karbala, Irak (ANTARA News) - Pemboman pada hari terakhir acara perkabungan besar di Irak menewaskan 41 peziarah Syiah dan mencederai lebih dari 140 orang, Jumat, dalam serangan yang dituduhkan pada Al-Qaeda dan loyalis Saddam Hussein.
Gubernur Karbala mengatakan, tembakan mortir menghantam massa ketika mereka sedang pulang dari kota suci Syiah itu, yang terletak 110 kilometer sebelah selatan Baghdad, dimana lebih dari sejuta orang berkumpul untuk memperingati Arbaeen.
Seorang pejabat kementerian kesehatan provinsi itu mengatakan, 41 orang tewas dan 144 cedera.
Dengan pemboman terakhir itu, jumlah seluruh korban tewas menjadi lebih dari 100 dalam tiga serangan besar terhadap peziarah Syiah yang selama beberapa pekan pergi ke Karbala dengan berjalan kaki untuk menghadiri puncak dari peringatan itu.
"Peluru mortir diluncurkan dari daerah sebelah tenggara kota itu," kata gubernur provinsi Karbala Amalheddin al-Hir kepada AFP.
"Saya menuduh pelakunya Al-Qaeda yang didukung partai Baath," tambahnya, menunjuk pada partai politik pro-Saddam yang telah dilarang itu.
Polisi lokal mengatakan, mortir itu jatuh menghantam peziarah Syiah di daerah pinggiran Karbala ketika mereka meninggalkan kota itu.
Namun, seorang pejabat kementerian dalam negeri di Baghdad mengatakan, korban-korban itu tewas karena dua bom mobil.
Lokasi kejadian ditutup dan seorang wartawan AFP dilarang mendekat.
Ritual Arbaeen dilakukan 40 hari setelah Asyura yang memperingati pembunuhan tokoh paling keramat Syiah, Imam Hussein, oleh pasukan kalifah Sunni Yazid pada 680 Sesudah Masehi.
Serangkaian serangan bunuh diri mengakibatkan puluhan peziarah tewas dalam beberapa hari ini. Sekitar 30.000 polisi dan prajurit ditugasi mengamankan Karbala setelah gelombang serangan itu.
Senin, seorang wanita pembom bunuh diri melancarkan serangan di tengah massa peziarah Syiah di dekat Baghdad, menewaskan 41 orang yang mencakup wanita dan anak-anak dan mencederai lebih dari 100 orang.
Dua hari kemudian, Rabu, penyerang bunuh diri kedua menabrakan mobil yang membawa bom ke peziarah di daerah pinggiran Karbala, menewaskan 23 orang dan mencedrai 147 lain.
Kantor Perdana Menteri Nuri al-Maliki menuduh serangan Senin itu dilakukan oleh pengikut partai Baath kubu almarhum Saddam Hussein.
Rangkaian serangan dan pemboman sejak pasukan AS ditarik dari kota-kota di Irak pada akhir Juni telah menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan pasukan keamanan Irak untuk melindungi penduduk dari serangan-serangan gerilya seperti kelompok militan Sunni Al-Qaeda.
Pemboman di Baghdad dan di dekat kota bergolak Mosul tampaknya bertujuan mengobarkan lagi kekerasan sektarian mematikan antara orang-orang Sunni dan Syiah yang membawa Irak ke ambang perang saudara.
(M014/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010