Makassar (ANTARA News) - Pejabat dan petinggi di jajaran Pelabuhan Makassar panik ketika menyambut kunjungan mendadak Sekertaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu di Makassar, Jumat malam.
"Terus terang kami panik dengan kedatangan Pak Sesmen ke sini secara tiba-tiba," ujar Staf Humas PT. Pelindo IV Makassar, Ulla di sela-sela inspeksi mendadak (sidak) Sekertaris Kementerian BUMN Said Didu di Makassar.
Bahkan, kata dia, General Manager PT. Pelindo IV Makassar Arusi Rahman yang sudah pulang menuju ke rumahnya, terpaksa kembali ke kantor Pelindo IV Makassar ketika mendapat kabar Sekertaris Kementerian BUMN melakukan sidak di Pelindo IV Makassar pada Jumat (5/2) malam.
Selain pejabat Pelindo IV Makassar, Kepala Cabang Pelni Makassar Jhony Pandegirot juga dibuat panik disebabkan ketidak hadirannya mendampingi rombongan Sesmen BUMN saat melakukan sidak pelayanan di terminal penumpang Pelabuhan Soekarno-Hatta.
KM Bukit Siguntang yang berlabuh di dermaga Pelabuhan Soekarno-Hatta tidak luput dari pemantauan Sesmen BUMN yang sempat naik ke kapal penumpang itu untuk memastikan pelayanan pihak pengelola di atas kapal.
"Kepala Cabang Pelni yang tidak ada di sini, pasti akan kena teguran dari Pak Sesmen. Seharusnya dia yang harus mendampingi," ujar Ulla sembari menunjuk arah kantor pos pelayanan Pelni Makassar.
Setelah mengunjungi terminal penumpang Soekarno-Hatta, rombongan Sesmen BUMN Said Didu bersama petinggi pelabuhan dan para jurnalis berjalan kaki sekitar 500 meter menuju ke Terminal Peti Kemas Pelabuhan Makassar.
Humas Terminal Peti Kemas Makassar Horrison terlihat panik dan sempat memaksa para jurnalis menahan langkah Sesmen BUMN memasuki kawasan terminal peti kemas dengan melakukan wawancara kedatangan rombongan kementerian di kawasan itu.
Upaya staf humas Terminal Peti Kemas tampaknya tidak memperoleh tanggapan serius dari kalangan jurnalis dan pihak Sesmen BUMN sendiri. Bahkan, kendaraan operasional yang disiapkan ternyata tidak digunakan sebab rombongan kementerian BUMN sepakat memantau aktivitas bongkar muat dengan berjalan kaki.
Dalam kunjungannya, Said Didu meminta pengelola Terminal Peti Kemas mengoptimalkan pelayanan bongkar muat dengan mempercepat layanan yang sebelumnya 1 : 5 (sehari di kapal dengan lima hari di peti kemas) menjadi 1 : 3 atau sehari di kapal dengan tiga hari di peti kemas.
Kalau pelayanan tersebut dilakukan, lanjut dia, maka jumlah arus bongkar muat peti kemas yang sebelumnya 350 ribu teus per tahun bisa ditingkatkan menjadi 700 ribu teus per tahun.
(T.PK-HK/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010