Surabaya (ANTARA News) - Pembangunan makam Mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di kompleks Pondok Pesantren (PP) Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jatim, diperkirakan menelan dana hingga mencapai Rp2 miliar.
"Dana itu sudah disiapkan Pemprov Jatim dan Pemkab Jombang, masing-masing menanggung 50 persen," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di Surabaya, Jumat.
Pihaknya sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya untuk segera merealisasikan pembangunan makam Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang meninggal dunia pada 30 Desember 2009 itu.
"Pembangunan makam itu segera dilakukan, karena pihak Tebuireng kewalahan mengatasi ribuan peziarah yang datang setiap hari, sehingga menimbulkan kesemrawutan," ujar wagub yang juga salah satu keponakan Gus Dur itu.
Tempat para peziarah, toilet, dan lokasi parkir kendaraan pun tidak mampu menampung. Kedatangan para peziarah di makam Gus Dur itu, juga sering kali mengakibatkan kemacetan di Jalan Raya Jombang-Pare karena lokasi PP Tebuireng berada di pinggir jalan raya itu.
"Di sekitar lokasi PP Tebuireng ada lahan seluas satu hektare. Itu nanti yang akan kami manfaatkan untuk lokasi parkir kendaraan para peziarah, sehingga tidak diparkir di pinggir jalan yang mengakibatkan kemacetan luar biasa," papar Saifullah.
Sejak jasad tokoh pluralis dimakamkan di PP Tebuireng melalui upacara kenegaraan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 31 Desember 2009, hingga kini makam tersebut dibanjiri para peziarah dari berbagai kalangan.
Makam Gus Dur seakan menambah perbendaharaan lokasi objek wisata religi di Jatim. "Para peziarah makam Wali Sanga pun kini sudah banyak yang mampir ke makam Gus Dur, selain makam Kiai Hamid (KH Abdul Hamid) di Pasuruan dan beberapa makam wali lainnya di Jatim," katanya.
Sementara itu, peringatan 40 hari wafatnya Gus Dur digelar Pemprov Jatim di Masjid Agung Al Akbar, Surabaya, Sabtu (6/2) malam. Selain itu, pihak keluarga juga menggelar peringatan yang sama di PP Tebuireng, Minggu (7/2) malam.
(M038/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010