Singapura (ANTARA News) - Harga minyak terus mengalami penurunan di perdagangan Asia Jumat karena sentimen investor tetap ditekan oleh kenaikan klaim pengangguran di AS yang lebih besar dari yang diperkirakan, kata analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Maret, jatuh 23 sen menjadi 72,91 dolar AS per barel. Minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman Maret turun 35 sen ke posisi 71,78 dolar AS.

"Kenaikan klaim pengangguran AS menimbulkan kekhawatiran mengenai prospek perekonomian AS," kata analis komoditas dari Commonwealth Bank of Australia dalam sebuah laporan.

Data dari Departemen Tenaga Kerja Kamis menunjukkan penyesuaian berkala mengakui adanya kenaikan menjadi 480.000 dalam pekan yang berakhir pada 30 Januari, naik 8.000 dari pekan sebelumnya yang telah direvisi sebesar 472.000.

Tinjauan tersebut lebih buruk dibandingkan dengan perkiraan klaim terbaru sebesar 455.000.

Kebanyakan analis memperkirakan Departemen Tenaga Kerja akan melaporkan tingkat pengangguran tetap sebesar 10 persen dan perekonomian menciptakan 15.000 pekerjaan, setelah kehilangan 85.000 pada Desember.

AS merupakan pengguna energi terbesar dunia dan data perekonomian negara itu berdampak besar terhadap harga minyak yang mengalami pukulan dari melemahnya konsumsi minyak Amerika.

Data yang disiarkan Rabu oleh Departemen Energi (DoE) menunjukkan cadangan minyak mentah melonjak sebesar 2,3 juta barel pada pekan yang berakhir 29 Januari. Ekspektasi pasar tidak mengalami perubahan.

Melonjaknya stok minyak mentah terlihat sebagai indikasi permintaan yang lemah.

DoE menambahkan Rabu bahwa penyuling AS memotong produksi pekan lalu untuk beroperasi pada 77,8 persen dari kapasitas.

Itu merupakan tingkat terendah sedikitnya dalam 20 tahun, di luar setelah kejadian topan.
(A023/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010