Taipei (ANTARA News) - Angkatan Udara Taiwan Jumat mengatakan,pulau itu telah menandatangani satu kontrak senilai 110 juta dolar AS dengan Eurocopter, dengan mendapatkan tiga helikopter untuk misi pertolongan.

Helikopter angkut jarak jauh EC225 itu dijadwalkan akan dikirimkan ke pulau itu pada akhir tahun 2011, untuk bergabung dengan tim pertolongan angkatan udara, kata Yin Shih-hsien, seorang perwira pada angkatan udara, sebagaimana dikutip dari AFP.

Pengumuman tersebut muncul di tengah berlangsung sengketa antara China dan Amerika Serikat, berkaitan dengan keputusan AS untuk memberikan paket senjata senilai 6,4 miliar dolar kepada pulau itu, yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya.

Eurocopter adalah perusahaan bersubsidi yang dimiliki oleh Perusahaan Kedirgantaraan dan Pertahanan Udara Eropa (EADS), induk perusahaan Airbus dan salah satu dari tiga kelompok perusahaan kedirgantaraan terbesar di dunia.

Ini adalah ketiga kalinya Taiwan memperoleh peralatan militer dari Eropa, setelah pihaknya membeli jet-jet tempur Mirage dan frigat klas-Lafayette bikinan Prancism pada awal tahun 1990-an, menurut media lokal.

Washington adalah pemasok senjata terbesar Taiwan yang berpemerintahan sendiri, bahkan meskipun AS telah mengalihkan pengakuan diplomatiknya dari Taipei kepada Beijing pada 1979.

Beijing telah mengancam akan menggunakan kekerasan jika Taiwan mengumumkan kemerdekaannya secara resmi, namun hubungan-hubungan makin membaik sejak Ma Ying-Jeou yang bersahabat dengan China menjadi presiden Taiwan pada 2008.(H-AK/A024)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010