New Delhi (ANTARA News/Reuters) - India telah menawarkan perundingan resmi dengan Pakistan, kata seorang pejabat tinggi pemerintah India, Kamis, yang mengisyaratkan dimulainya lagi dialog bilateral yang dihentikan setelah serangan Mumbai 2008.

New Delhi menyalahkan serangan yang menewaskan 166 orang itu pada militan yang berpangkalan di Pakistan dan mendesak Islamabad menindak mereka.

"Dengan pikiran positif dan terbuka usulan ini diajukan," kata seorang pejabat tinggi pemerintah yang tidak bersedia disebutkan namanya karena masalah itu sensitif.

Perundingan itu akan diadakan pada tingkat diplomat tinggi antara kedua negara tersebut.

"Sekretaris kementerian luar negeri telah mengundang mitra Pakistan-nya datang ke New Delhi. Pertemuan mungkin berlangsung pada bulan ini," kata pejabat itu, yang menambahkan bahwa "terorisme akan tetap menjadi bagian inti dari pembahasan".

Pakistan menyambut baik tawaran itu.

"Saat ini ada sinyal-sinyal yang datang dari India bahwa mereka bersedia berunding secara bilateral," kata Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi kepada Reuters.

"Kami menyambut baik hal ini... jika itu mengarah pada pembukaan lagi dialog bersama," tambahnya.

Washington menganggap penting hubungan lebih baik India-Pakistan sehingga Islamabad, yang tidak lagi mengkhawatirkan perbatasan timurnya, bisa memusatkan perhatian pada pemberantasan Taliban di perbatasan baratnya dengan Afghanistan.

Pakistan mendorong pembukaan lagi perundingan perdamaian lima tahun mengenai berbagai masalah, yang mencakup masalah Kashmir, yang dihentikan oleh India setelah serangan Mumbai.

Hingga kini para pejabat India dan Pakistan hanya bertemu di sela-sela pertemuan multilateral, dan New Delhi enggan mengadakan perundingan bilateral atau memulai lagi proses perdamaian lebih luas karena khawatir mengacaukan pandangan publik di India.

Serangan-serangan pada 2008 di Mumbai, ibukota finansial dan hiburan India, telah memperburuk hubungan antara India dan Pakistan, yang telah terlibat dalam tiga perang, dua diantaranya menyangkut masalah Kashmir, satu-satunya negara bagian yang berpenduduk mayoritas muslim di India yang penduduknya beragama Hindu.

New Delhi menghentikan dialog dengan Islamabad yang dimulai pada 2004 setelah serangan-serangan Mumbai pada November 2008 yang menewaskan lebih dari 166 orang.

India menyatakan memiliki bukti bahwa "badan-badan resmi" di Pakistan terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan-serangan itu -- tampaknya menunjuk pada badan intelijen dan militer Pakistan. Islamabad membantah tuduhan tersebut.

Sejumlah pejabat India menuduh serangan itu dilakukan oleh kelompok dukungan Pakistan, Lashkar-e-Taiba, yang memerangi kekuasaan India di Kashmir dan terkenal karena serangan terhadap parlemen India pada 2001. Namun, juru bicara Lashkar membantah terlibat dalam serangan tersebut.

India mengatakan bahwa seluruh 10 orang bersenjata yang melakukan serangan itu datang dari Pakistan. New Delhi telah memberi Islamabad daftar 20 tersangka teroris dan menuntut penangkapan serta ekstradisi mereka.

Perdana Menteri India Manmohanh Singh mengatakan pada pertengahan Juli bahwa perundingan perdamaian dengan Pakistan akan tetap tertahan sampai negara itu menindak orang-orang yang bertanggung jawab atas serangan di Mumbai tahun lalu.

Pernyataan Singh itu tampaknya bertentangan dengan sebuah pernyataan bersama dengan PM Pakistan Yusuf Raza Gilani dimana kedua pemimpin tersebut mengatakan bahwa tindakan terhadap terorisme "tidak boleh dikaitkan" dengan proses dialog tersebut.

Dalam pernyataannya kepada media India, Singh mengatakan, "Harus ada upaya-upaya jujur serius untuk menjembatani kesenjangan yang memisahkan kedua negara itu."

Pada Agustus, Pakistan menjamin kepada India mengenai kerja sama penuh mereka dalam mencegah aksi teror baru setelah peringatan dari Singh bahwa militan di Pakistan sedang merencanakan serangan-serangan baru.

Perdana Menteri Pakistan itu juga berjanji melakukan segala sesuatu untuk membawa mereka yang bertanggung jawab atas serangan Mumbai ke pengadilan.

Pakistan telah menangkap sejumlah orang yang dituduh terlibat dalam serangan itu, termasuk tersangka dalang Zakiduddin Lakhvi. (M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010