Mogadishu (ANTARA News/AFP) - Tembak-menembak meletus Kamis antara perompak yang membajak kapal Libya yang berbendera Korea Utara dan pasukan penjaga pantai Somaliland, daerah separatis Somalia, yang menewaskan satu prajurit, kata polisi.
Tidak jelas apa yang menyulut bentrokan itu, yang terjadi di dekat Lasqorey, sebuah desa pesisir yang terletak di daerah yang disengketakan oleh Somaliland dan Puntland, wilayah-wilayah separatis di Somalia utara.
"Perompak yang menguasai kapal kargo itu melepaskan tembakan ke arah pasukan penjaga pantai kami... Mereka terlibat dalam tembak-menembak ketika menuju Lasqorey," kata Abdirisak Yusuf Aseyr, seorang kepala kepolisian wilayah Somaliland, kepada AFP melalui telefon.
Sejumlah sesepuh setempat mengatakan, perompak kemudian melabuhkan kapal kargo itu di lepas pantai Lasqorey.
"Jaraknya sekitar 10 kilometer dari pantai saat ini dan ada sekitar 30 perompak di kapal itu," kata Mohamed Adan Dualeh, seorang sesepuh.
MV RIM, sebuah kapal kargo umum, dibajak Rabu di Teluk Aden sebelah utara jalur transit yang direkomendasikan masyarakat internasional.
Kapal dengan berat 4.800 ton milik perusahaan White Sea Shipping of Libya itu tidak terdaftar pada Pusat Keamanan Maritim Tanduk Afrika, kata Pasukan Angkatan Laut Uni Eropa (NAVFOR).
Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.
Perompak menyerang lebih dari 130 kapal dagang pada tahun itu, atau naik lebih dari 200 persen dari serangan tahun 2007, menurut Biro Maritim Internasional.
Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden.
Perompakan meningkat di lepas pantai Somalia dalam beberapa tahun ini meski angkatan laut asing digelar di kawasan itu.
Patroli angkatan laut multinasional di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden yang ramai tampaknya hanya membuat geng-geng perompak memperluas operasi serangan mereka semakin jauh ke Lautan India.
Perompak dari negara Tanduk Afrika yang gagal itu saat ini menahan belasan kapal dan lebih dari 200 orang awak kapal, termasuk pasangan Inggris yang kapal pesiarnya dibajak di lepas pantai Seychelles.
Dewan Keamanan PBB telah menyetujui operasi penyerbuan di wilayah perairan Somalia untuk memerangi perompakan, namun kapal-kapal perang yang berpatroli di daerah itu tidak berbuat banyak, menurut Menteri Perikanan Puntland Ahmed Saed Ali Nur.
Pemerintah transisi lemah Somalia, yang saat ini menghadapi pemberontakan berdarah, tidak mampu menghentikan aksi perompak yang membajak kapal-kapal dan menuntut uang tebusan bagi pembebasan kapal-kapal itu dan awak mereka.
Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapan otomatis, menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka.
Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut.(M014/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010