Pandeglang (ANTARA News) - PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan membangun terminal khusus batu bara di Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang, untuk memasok Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Labuan.
"PT PLN telah mengajukan rencana induk terminal khusus batu bara itu, dan kini sedang kita bahas," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten Pandeglang D Hasahatan di Pandeglang, Kamis.
Pembahasan yang dilakukan, kata dia, meliputi berbagai hal seperti keselarasan pengembangan dengan kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah, arahan pengembangan pelabuhan di masa datang dan optimalisasi pemanfaatan ruang serta mengintegrasikan transformasi lokal, regional dan nasional.
Ia juga menjelaskan, rencana induk yang dibut harus meliputi tata ruang perairan dan daratan dengan tetap memperhatikan aspek dan parameter kondisi alam, pola operasional, jenis fasilitas dan peralatan serta jenis kargo yang ditangani.
"Dalam rencana induk juga harus bersifat fleksibilitas guna menunjang pengembangan serta aspek lingkungan," ujarnya.
Berdasarkan Rendana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), sebagian wilayah Provinsi Banten masuk dalam kawasan tertentu yang diprioritaskan dalam pengembangan, yakni kawasan industri Cilegon, kawasan Tangerang dalam lingkup Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) yang dikategorikan kawasan cepat tumbuh.
Kawasan Bandara Soekarno-Hatta sebagai gerbang nasional, Pelabuhan Bojonegara sebagai pelabuhan internasional yang merupakan satu kesatuan dengan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Demikian juga dengan Teluk Sunda yang menjadi jalur perlintasan internasional yang tersambung dengan Samudra Hindia dan Laut China Selatan.
PLTU 2 Labuan yang terletak di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 28 Januari 2010 itu memerlukan batu bara sebagai bahan bakar untuk menggerakkan dua unit turbinnya.
Pembangkit listrik itu memiliki kapasitas 300 x 2 megawatt (MW) dan dibangun untuk mencukupi kekurangan pasokan listrik wilayah Jawa-Bali yang didistribusikan dengan jaringan sistem interkoneksi.
Anggota Komisi VII DPR RI Irna Narulita Dimyati meminta agar Provinsi Banten menjadi prioritas dalam mendapatkan pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan.
"PLTU itu memang proyek nasional, tapi karena lokasinya berada di Kabupaten Pandeglang, Banten, jadi wajar kalau Banten menjadi prioritas dalam mendapat pasokan listrik dari pembangkit itu," kata Irna di Pandeglang, Sabtu.
Menurut dia, di Provinsi Banten masih banyak warga yang belum menikmati layanan listrik. Dari total warga daerah itu baru sekitar 250 ribu kepala keluarga (KK) yang telah mendapatkan pelayanan listrik tersebut, sisanya belum.
"Jadi wajar kalau kita minta agar Banten diprioritaskan mendapat pasokan dari PLTU itu, agar masyarakat di daerah ini bisa menikmati energi listrik yang dihasilkan pembangkit yang ada di daerahnya," ujarnya.(S031/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010