Gaza (ANTARA News/Reuters) - Ledakan pinggir jalan di Jalur Gaza hariKamis menghancurkan jendela sebuah jeep yang menjadi bagian dari konvoiPalang Merah, namun tidak ada yang terluka dalam insiden itu, kataorganisasi tersebut.

Penduduk yang tinggal di daerah berdekatanmengatakan kepada Reuters, mereka yakin ledakan itu berasal dari bompinggir jalan.

Seorang jurubicara Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengatakan, ledakanitu mungkin disebabkan oleh bom Israel yang tidak meledak.

"Konvoi tersebut sedang dalam perjalanan menuju lintasan Erez (yangdikuasai Israel) ketika ledakan itu terjadi di pinggir jalan," kataEyad Naser, jurubicara Komite Internasional Palang Merah (ICRC) diGaza, kepada Reuters.

"Akibat ledakan yang kuat, jendela satu jeep hancur, namun rombongankendaraan terus pergi ke Erez dan mereka telah meninggalkan Gaza,"tambahnya.

Konvoi Palang Merah meninggalkan Jalur Gaza secara rutin setiap Kamis melalui rute Erez.

Serangan-serangan terhadap warga asing jarang terjadi di Gaza dalam dua tahun ini.

Namun, kelompok-kelompok garis keras baru yang diilhami Al-Qaedameningkatkan serangan bom terhadap tempat-tempat di Gaza seperti kafeInternet dan sekolah serta bangunan Kristen.

Kelompok-kelompok itu berusaha membangkang kekuasaan Hamas di Gaza danmengecam para pemimpinnya karena tidak melaksanakan hukum Islam yangketat.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelahmengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina MahmoudAbbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel.Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yangdikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.

Hamas, yang menguasai Jalur Gaza dua setengah tahun lalu, masihterlibat dalam konflik dengan Israel, yang menarik diri dari wilayahpesisir itu pada 2005 namun tetap memblokadenya.

Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahuditersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangandarat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dankutukan dari berbagai penjuru dunia.

Pasukan Israel juga berulang kali membom daerah perbatasan Gaza denganMesir sejak mereka memulai ofensif pada 27 Desember 2008 dalam upayamenghancurkan terowongan-terowongan penyelundup yang menghubungkanwilayah miskin Palestina itu dengan Mesir.

Angkatan udara Israel membom lebih dari 40 terowongan yangmenghubungkan wilayah Jalur Gaza yang diblokade dengan gurun Sinai diMesir pada saat ofensif itu dimulai.

Terowongan-terowongan yang melintasi perbatasan itu digunakan untukmenyelundupkan barang dan senjata ke wilayah Jalur Gaza yang terputusdari dunia luar karena blokade Israel sejak Hamas menguasainya pada2007.

Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orangPalestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlahbesar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiripenembakan roket dari Gaza. Tigabelas warga Israel tewas selama perangitu.

Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gazayang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel.(M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010