Pada pembukaan Kamis pagi, rupiah juga sudah turun 20 poin dibanding penutupan hari sebelumnya.
Pengamat pasar uang Farial Anwar di Jakarta, mengatakan, pelaku pasar melepas rupiah untuk mencari untung setelah sebelumnya menguat hingga di bawah angka Rp9.300 per dolar.
"Kami memperkirakan pelaku pasar akan kembali melepas rupiah karena faktor eksternal cenderung melemah," katanya.
Farial Anwar yang juga Direktur Currency Management Group mengatakan, melemahnya bursa regional akibat terimbas oleh bursa Wall Street melakukan faktor utama yang menekan rupiah melemah.
Selain itu juga dolar AS di pasar regional mengalami kenaikan terhadap mata uang utama Asia itu, ujarnya.
Rupiah, lanjut dia, dinilai masih cukup baik dengan posisi saat ini dan masih ada peluang untuk kembali menguat.
Tekanan terhadap rupiah juga terjadi akibat stabilitas politik yang masih tak menentu, ucapnya.
Meski demikian, menurut dia, pelaku asing masih berminat untuk bermain di pasar karena keuntungan yang diraih masih lebih tinggi ketimbang pasar lain.
Indonesia masih merupakan tempat mencari keuntungan bagi pelaku asing karena itu mereka masih bercokol baik di pasar uang maupun pasar saham, katanya.
Ia mengatakan, pelaku asing saat ini agak hati-hati bermain di pasar, karena mereka ingin mengetahui lebih jauh pelaksanaan kawasan perdagangan bebas Asean-China yang mengakibatkan produk-produk China membanjiri pasar Indonesia.
Pemerintah Indonesia diharapkan membatasi membanjirnya produk-produk China agar produk lokal tetap tumbuh, ucapnya.
(CS/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010