Jakarta (ANTARA News) - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) Kamis memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI-rate) pada level 6,5 persen.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI Difi A Johansyah, di Jakarta, Kamis, mengatakan keputusan RDG tersebut diambil setelah mempertimbangkan bahwa tingkat BI-rate tersebut dipandang masih konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi 2010 sebesar 5 plus minus 1 persen.

Dipertahankannya suku bunga acuan ini juga dipandang masih kondusif bagi upaya memperkuat proses pemulihan perekonomian, menjaga stabilitas keuangan dan mendorong intermediasi perbankan.

Dewan Gubernur meyakini bahwa perbaikan kondisi perekonomian domestik terus berlangsung sebagaimana yang diperkirakan, sejalan dengan pemulihan ekonomi global yang semakin kuat.

Perkiraan terkini menunjukkan pertumbuhan ekonomi global pada 2010 dan 2011 akan lebih tinggi. Pemulihan ekonomi global tetap dimotori oleh negara Asia, terutama China yang terus menunjukkan perkembangan membaik, meskipun pasar keuangan sempat diwarnai sentimen negatif terkait kebijakan pengetatan di China.

Sementara di negara maju, proses pemulihan ekonomi berlangsung dengan laju yang lebih moderat. Di sisi domestik, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih tinggi didukung oleh konsumsi yang tumbuh cukup tinggi sejalan dengan perbaikan daya beli dan tingkat kepercayaan konsumen.
(J008/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010