Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham tersebut setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan pengolah daging rajungan PT Morenzo Abadi Perkasa Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau IPO sekaligus menjadi perusahaan tercatat ke-45 pada tahun ini.
Direktur Utama PT Morenzo Abadi Perkasa Tbk Markus Silitonga mengatakan, perusahaan melepas 392 juta lembar saham atau 18,13 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun harga saham ENZO Rp105 per saham sehingga perseroan meraup dana segar Rp41,16 miliar.
"Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham tersebut setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, seluruhnya akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja antara lain pembelian bahan baku, SDM dan produksi. Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil waran seluruhnya untuk modal kerja perseroan," ujar Markus saat pencatatan saham perdana secara virtual di Jakarta, Senin.
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 196 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 13,11 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru selain pemegang saham hasil konversi obligasi konversi (MCB) yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang dua saham baru perseroan berhak memperoleh satu Waran Seri I di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dari portepel.
Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan dibantu oleh penjamin pelaksana rmisi efek yakni PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.
PT Morenzo Abadi Perkasa Tbk merupakan salah satu pengolah daging kepiting rajungan pasteurisasi di Indonesia dan telah memperoleh sertifikat kelayakan pengolahan dari Kementerian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia, British Retail Consortium (BRC) Global Standard for Food Safety dan HACCP, serta mengekspor produknya ke Amerika Serikat, Eropa dan Hongkong.
Rajungan adalah nama lokal salah satu jenis kepiting yang cukup banyak dikenal dan dikonsumsi masyarakat Indonesia. Rajungan merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan karena memiliki nilai ekonomis tinggi di mana sebagian besar tujuan ekspor rajungan adalah negara Amerika Serikat.
Pada 2019, ekspor produk rajungan-kepiting mencapai Rp5,35 triliun atau sebesar 9,6 persen dari total nilai ekspor perikanan Indonesia. Sedangkan dari sisi volume ekspor, rajungan-kepiting mencapai 25,9 juta ton atau setara dengan 2,25 persen dari total volume ekspor perikanan Indonesia.
Pada perdagangan perdana, saham ENZO terpantau naik 36 poin atau 34,29 persen menjadi Rp141 per lembar saham.
Baca juga: Tiga perusahaan catatkan saham perdana di bursa
Baca juga: Perusahaan penyewaan kendaraan Transkon Jaya melantai di bursa
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020