layanan perbankan mulai pukul 09.00 hingga 14.00 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat
Jakarta (ANTARA) - Bank Mandiri menyesuaikan layanan kantor cabang operasional usai adanya kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengerem laju penambahan kasus COVID-19.
Menurut Direktur Operasional Bank Mandiri Panji Irawan, pengoperasian cabang tersebut telah menyesuaikan dengan arahan Pemprov DKI Jakarta terkait penghentian operasional beberapa kawasan, gedung ataupun instansi lain.
"Jika ada kantor cabang Bank Mandiri yang berada di dalam kawasan atau gedung atau wilayah yang ditutup, tentu kami harus mengalihkan operasional cabang tersebut ke cabang terdekat," kata Panji dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan Bank Mandiri tetap buka dengan jumlah cabang yang operasional sebanyak 223 kantor di seluruh DKI Jakarta sejak Senin (14/9), dibandingkan dengan 287 kantor cabang yang buka pada masa PSBB transisi sebelumnya.
"Kantor cabang tersebut akan memberikan layanan perbankan mulai pukul 09.00 hingga 14.00 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat oleh seluruh karyawan," kata Panji.
Selain itu, ia menambahkan faktor lain yang akan diperhatikan adalah kedekatan antar kantor cabang yang memungkinkan dilakukan pengalihan operasional.
Untuk itu, nasabah dapat mengakses informasi data cabang operasional melalui Bmri.id/operasionalcabang yang akan diperbaharui secara harian.
Panji mengharapkan adanya dukungan dan pengertian nasabah untuk mengikuti ketentuan yang ditetapkan di setiap kantor cabang Bank Mandiri, terutama terkait protokol kesehatan.
Saat ini, protokol kesehatan yang diterapkan antara lain pemeriksaan suhu tubuh nasabah dan pegawai menggunakan thermometer gun sebelum memasuki gedung kantor Bank Mandiri.
Selanjutnya, juga adanya pembatasan kontak langsung antara pegawai dan nasabah, serta pengaturan antrian nasabah dengan konsep physical distancing.
Bank Mandiri ikut memastikan seluruh teller menggunakan masker dan sarung tangan, menyiapkan hand sanitizer, memasang akrilik di counter dan meja CS serta melakukan penyemprotan rutin gedung dengan disinfektan.
"Dalam kondisi seperti ini, prioritas kami tentu adalah kesehatan serta keselamatan nasabah dan karyawan," kata Panji.
Meski demikian, pihaknya mengharapkan nasabah dapat memanfaatkan berbagai jaringan elektronik Bank Mandiri yang bisa menggantikan peran kantor cabang.
Layanan itu antara lain ATM/CRM berikut mesin EDC, jaringan berbasis aplikasi/web, seperti aplikasi Mandiri Online, Mandiri Internet Bisnis, Mandiri Cash Management, dan termasuk juga agen branchless banking.
Seiring dengan transformasi digital Bank Mandiri, masyarakat dapat melakukan pembukaan rekening tabungan di manapun, tanpa harus datang ke kantor bank maupun bertemu dengan staf perbankan.
"Semua keperluan untuk pembukaan tabungan dapat dilakukan dengan video call," kata Panji.
Baca juga: Bank Mandiri pastikan kebutuhan pelanggan terpenuhi saat pandemi
Baca juga: Belasan karyawan Bank Syariah Mandiri positif COVID-19 di Riau
Baca juga: Bank Mandiri bukukan laba Rp10,29 triliun pada kuartal II 2020
Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020