Semarang (ANTARA News) - Jalan raya di Kota Semarang seperti di wilayah Semarang Utara rusak karena limpahan air akibat laut pasang (rob) yang penanganannya membutuhkan waktu lama.
Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip, di Semarang, Rabu, mengatakan selama rob tidak tangani terlebih dulu, kerusakan jalan sulit dicegah, karena itu penanganan rob harus menjadi sasaran utama.
"Rob adalah masalah nasional dan semua kota besar yang berada di daerah pantai seperti Jakarta, Kota Semarang, Surabaya, dan Medan, menghadapi masalah tersebut," katanya.
Masalah tersebut harus ditangani bersama-sama antara pemerintah kota, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat dengan pembagian anggaran.
Di Kota Semarang penanganan rob dilakukan dengan rencana mega proyek pembangunan kolam retensi Kali Asin, Kali Baru, dan Polder Banger, bahkan ke depan akan diusulkan penambahan pembangunan banjir kanal dan sejumlah embung.
"Seluruh proyek tersebut diharapkan dapat selesai pada 2012," katanya.
Sukawi mengatakan untuk 2010 Pemkot Semarang akan meminta bantuan ke pemerintah pusat berupa alat berat dan pompa yang diharapkan bisa mengurangi dampak rob.
"Kami pada Maret nanti akan meminta bantuan alat berat dan pompa untuk pemeliharaan jalan dan saluran," katanya.
Ia mengatakan untuk perbaikan jalan rusak Pemkot Semarang masih menggantungkan anggaran dari APBD 2010, diperkirakan perbaikan jalan baru akan dilaksanakan paling cepat Agustus 2010.
Terkait jalan lingkar, Mangkang-Genuk-Karangroto-Sekaran-Mangkang, Sukawi mengatakan merupakan program "multi years" yang diperkirakan membutuhkan waktu 10 tahun dan dana Rp4,6 triliun.
"Dana tersebut ditanggung bersama antara pemkot 25 persen, pemprov 25 persen, dan pemerintah pusat 50 persen. Program jalan lingkar tersebut diharapkan bisa menjadi tanggul pengaman untuk Kota Semarang," katanya.(N008/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010