Keterangan saksi dan sejumlah barang bukti telah dikumpulkan oleh Tim Labfor beserta Unit Identifikasi Satreskrim Polresta Palangka Raya yang nantinya akan diteliti di Laboratorium Forensik SurabayaPalangka Raya (ANTARA) - Tim Laboratorium Forensik Cabang Surabaya Polda Jawa Timur bersama Satreskrim Polresta Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mencari tahu penyebab terbakarnya gedung Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) provinsi setempat pada Jumat (11/9) dini hari lalu.
"Keterangan saksi dan sejumlah barang bukti telah dikumpulkan oleh Tim Labfor beserta Unit Identifikasi Satreskrim Polresta Palangka Raya yang nantinya akan diteliti di Laboratorium Forensik Surabaya," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Dwi Tunggal Jaladri melalui Kasat Reskrim Kompol Todoan Gultom di Palangka Raya, Minggu.
Todoan mengatakan olah tempat kejadian perkara yang dilakukan Tim Labfor Cabang Surabaya yang dipimpin Kompol Agus Santoso bertujuan untuk mengungkap apa penyebab kebakaran gedung yang memiliki 15 ruangan tersebut.
Selain mengambil keterangan beberapa saksi terkait kejadian itu, petugas juga mengamankan beberapa barang bukti dari lokasi kebakaran yang diduga tempat munculnya api nantinya diteliti tim.
Baca juga: Polisi Palangka Raya selidiki gedung LPTQ Kalteng terbakar
Meskipun sudah dilakukan oleh tempat kejadian perkara di lokasi kebakaran, petugas juga masih memasang garis polisi di sepanjang bangunan gedung yang terbakar. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada masyarakat yang masuk ke lokasi kejadian sampai proses penyelidikan selesai.
"Garis polisi tetap kita pasang, jadi apabila sewaktu-waktu Tim Labfor memerlukan beberapa hal, maka Tim Inafis Polresta Palangka Raya akan kembali melakukan olah TKP,," ungkapnya.
Insiden yang sempat mengejutkan warga Jalan RTA Milono Km 2,5 itu, mengakibatkan kerugian materil sekitar Rp1 miliar. Polresta setempat meminta bantuan Tim Labfor Cabang Surabaya untuk mencari tahu penyebab kebakaran yang menghanguskan gedung tersebut.
"Semoga hasilnya dalam satu atau dua minggu ini akan segera diketahui, sehingga kita akan mengetahui apa penyebab terbakarnya bangunan yang tidak ada penghuninya itu," ujarnya.
Todoan Gultom juga mengimbau, kepada masyarakat untuk berhati-hati ketika meninggalkan rumahnya agar tidak terjadi kebakaran. Salah satunya dengan cara mematikan peralatan elektronik serta instalasi listrik yang sudah tua wajib diganti.
"Semoga kejadian serupa tidak lagi terjadi di wilayah hukum kita dan masyarakat diimbau agar selalu berhati-hati ketika meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong," demikian Todoan Gultom.
Pewarta: Kasriadi/Adi Wibowo
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020