Beirut (ANTARA) - Kelompok Hizbullah Lebanon dukungan Iran pada Sabtu (12/9) mengecam keras langkah Bahrain untuk memulihkan hubungan dengan Israel sebagai "pengkhianatan luar biasa" terhadap rakyat Palestina.
Bahrain pada Jumat (11/9) bergabung dengan Uni Emirat Arab (UAE) untuk meresmikan hubungan dengan Israel.
Melalui pernyataannya pada Sabtu, Hizbullah menyebutkan bahwa langkah "rezim tirani di Bahrain" itu dilakukan atas perintah Amerika Serikat.
Pernyataan tersebut menyusul kecaman sebelumnya dari Kementerian Luar Negeri dan Pengawal Revolusi Iran.
Bahrain menjadi negara Arab keempat yang mencapai kesepakatan dengan Israel, yang juga telah memiliki hubungan diplomatik dengan Mesir dan Yordania sejak puluhan tahun lalu.
Pada Agustus, UAE sepakat menormalisasi hubungan dengan Israel di bawah kesepakatan yang ditengahi oleh AS.
Kesepakatan itu akan ditandatangani pada Selasa (15/9) dalam upacara yang dipimpin oleh Presiden AS Donald Trump, yang berupaya terpilih kembali pada pilpres 3 November mendatang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bahrain normalisasi hubungan dengan Israel, sejumlah negara mengecam
Baca juga: Bahrain izinkan penerbangan rute UAE-Israel lintasi wilayahnya
Baca juga: UAE dan Israel sepakat jalin hubungan bilateral
Aneksasi Israel dan COVID-19 perparah kondisi rakyat Palestina
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020