London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak di pasar London naik tajam pada Selasa waktu setempat, menyusul keuntungan kuat sehari sebelumnya di tengah meningkatnya ekuitas, melonjaknya ativitas manufaktur AS dan kerusuhan baru di daerah utama penghasil minyak Nigeria.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Maret, melompat 1,90 dolar ke 76,33 dolar per barel.

Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk penyerahan Maret melonjak 1,99 dolar menjadi 75,10 dolar per barel.

"Kuatnya data manufaktur dari Amerika Serikat membantu mengangkat sentimen di pasar," kata analis Barclays Capital Costanza Jacazio dalam sebuah catatan penelitian kepada kliennya.

"Kami melihat kemarin harga memantul kembali sebagai pembenaran fundamental dan kami perkirakan harga minyak untuk bergerak kembali menuju ke kisaran atas perdagangan mereka saat ini (di bawah 80 dolar) sebelum terlalu lama."

Minyak mentah berjangka telah melompat lebih tinggi pada Senin di tengah data menguatnya aktivitas manufaktur AS yang menunjukkan pemulihan di negara konsumen energi terbesar dunia itu berada pada jalurnya, dan karena kekerasan baru di Nigeria.

Sebuah laporan dari Institute of Supply Management menunjukkan aktivitas manufaktur di Amerika Serikat melangkah cepat.

ISM mengatakan indeks manufaktur, yang juga dikenal sebagai indeks pembelian manajer naik menjadi 58,4 persen pada Januari, angka terbaik sejak 2004 dan juga di depan dari 50 persen yang menunjukkan pertumbuhan.

Kekerasan baru di Nigeria juga memicu harga.

Grup perusahaan minyak Inggris-Belanda Shell pada Senin menyatakan dipaksa untuk memotong produksinya setelah pipa utama pasokan minyaknya disabotase setelah beberapa jam militan mengumumkan akhir gencatan senjata di Nigeria.

Kelompok pemberontak utama Nigeria Selasa bersumpah untuk melakukan serangan baru pada fasilitas minyak "dalam minggu-minggu yang akan datang" di wilayah utama Delta Niger.

"MEND dengan ini berjanji untuk mengunjungi kembali pipa Trans-Ramos yang kami serang pada Juni tahun lalu setelah diperbaiki, serta fasilitas minyak lainnya di Delta Niger dalam minggu-minggu yang akan datang," kata kelompok dalam pernyataan.

"Gerakan untuk Kemerdekaan Delta Niger (MEND) dengan ini memperingatkan kembali perusahaan-perusahaan minyak mengenai staf mereka siapa mereka yang melanjutkan kehadiran mereka di tanah kami," kata pernyataan sebuah surat elektronik.

Dalam perkembangan terpisah Selasa, kepala OPEC Abdalla Salem El-Badri mengatakan para menteri minyak akan "enggan" untuk mengubah kuota produksi mereka pada pertemuant mendatang pada Maret.

"Jika keadaan tetap sebagaimana adanya, menteri akan enggan untuk melakukan sesuatu pada Maret," kata Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak di London.

Ke-12 negara OPEC, yang memompa sekitar 40 persen dari persediaan minyak dunia, akan mengadakan pertemuan tentang produksi yang dijadwalkan pada 17 Maret di Wina, untuk memutuskan apakah harus mengubah kuota produksi saat ini. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010