Batam (ANTARA News) - Setelah Singa Tec mewujudkan rencana meluaskan usaha dan kini telah mematangkan lahan di awal 2010, satu lagi industri dari Singapura berencana beroperasi di Bintan Industrial Estate, Lobam, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).

"Industri itu akan memproduksi kulit untuk furnitur. Nilai investasinya 500 ribu dolar Singapura, sedang nilai ekspornya per tahun akan mencapai 2,4 juta dolar AS," kata Manajer Senior Penghubung PT Bintan Inti Industrial Estate (BIIE) Jamin Hidajat, di Batam, Selasa malam.

Jamin belum mengumumkan nama industri kulit asal Singapura tersebut karena sedang dalam tahap mengurus perizinan.

Sementara itu mengenai perkembangan Singa Tec, industri pembersihan kapal yang meluaskan usaha ke industri pertama di Asia Tenggara di bidang kabin kapal, ia mengatakan, pematangan 10 hektare lahan sudah dilaksanakan Januari 2010.

Sing Tec dalam program perluasan usahanya akan menanam modal 5 juta dolar AS, setelah sejak Februari 2009 menginvestasikan 500 ribu dolar AS di industri bidang "ship cleaning" (pembersihan kapal).

Produk kabin kapal Singa Tec di Bintan Industrial Estate (BIE) Lobam, kata Jamin, akan mengurangi ketergantungan Asia Tenggara pada impor dari negara-negara Eropa antara lain Norwegia dan Swedia.

Di BIE dewasa ini terdapat 22 industri dan sekitar 11 ribu pekerja atau menurun dibanding tahun 1998 yang mencapai 34 industri.

Pascaperesmian Bintan sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas atau "free trade zone" mulai 1 April 2009, kini baru satu perusahaan penanaman modal asing merealisasikan perluasan usaha di Lobam yaitu Sing Tec.

Bila tidak ada aral melintang, perusahaan di kawasan industri tersebut akan bertambah satu lagi yaitu di bidang kulit untuk furnitur dan menyerap sekitar 200 pekerja. (A013/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010