Teheran (ANTARA News/AFP) - Ketua Parlemen Iran Ali Larijani, Selasa, mengecam rencana Amerika Serikat (AS) untuk memperkokoh pertahanannya di Teluk guna menghadapi potensi serangan rudal Iran, dan berkeras Republik Islam itu bukan ancaman bagi semua tetangganya.
"Pertunjukan wayang baru Amerika untuk melindungi dan menerapkan keamanan di wilayah ini tak lebih daripada satu tipuan baru politik guna melicinkan jalan bagi kehadirannya dengan mengorbankan pihak lain," kata Larijani di dalam komentar yang disiarkan oleh media negara.
"Para pejabat Amerika tak menyadari bahwa mereka adalah masalah di wilayah ini. Makin banyak peralatan yang kalian bawa ke sini, makin mengkhawatirkan tindakan itu bagi semua negara tempat peralatan tersebut digelar," katanya.
"Apakah Iran pernah melakukan agresi terhadap tetangganya atau wilayah ini?" ia mempertanyakan.
Larijani menanggapi laporan bahwa pemerintah AS akan menempatkan kapal khusus dengan kemampuan menembak rudal di lepas pantai Iran, dan sistem anti-rudal di sedikitnya empat negara Teluk --Bahrain, Kuwait, Qatar dan Uni Emirat Arab.
Sementara itu Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menuduh Barat berusaha membuat lemah negara Teluk, dalam satu pertemuan dengan Putra Mahkota Qatar Sheikh Tamim bin Hamad ath-Thani.
"Orang Barat tak ingin wilayah ini aman atau negara di wilayah ini memiliki hubungan bersahabat," kata Larijani sebagaimana dikutip oleh media negara.
"Mereka sejak dulu selalu berusaha membuat semua negara di wilayah ini lemah. Kehidupan mereka tergantung atas penciptaan perpecahan dan ketidak-amanan," katanya. Tetapi ada pendapat umum oleh Teheran dan Qatar mengenai rencana musuh.
Para pejabat Iran telah sering melancarkan pelatihan perang di Teluk dan mengancam akan menyerang sasaran barat jika tempat nuklir Iran diserang oleh Amerika Serikat atau Israel.
Iran terlibat pertikaian dengan Barat mengenai program nuklir kontroversialnya, yang dikatakan banyak negara besar "dijadikan kedok untuk membuat senjata". Iran dengan tegas telah membantah tuduhan itu. (Uu.C003/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010