Washington (ANTARA News/Saba-OANA) - Amerika Serikat, Ahad, mengatakan bahwa tidak ada pasukan AS dikirim ke Yaman, tidak pula merencanakan pengiriman pasukan ke negara itu.

Washington juga membantah laporan bahwa pasukan AS akan tiba di Yaman dalam beberapa pekan mendatang untuk mempercepat pelatihan terhadap pasukan anti-teror Yaman.

Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Biro Urusan Timur Jauh Departemen Luar Negeri AS, Jeffrey Fletman.

Beberapa hari lalu ada laporan yang mengungkapkan bahwa Pentagon telah menyetujui pengiriman lebih banyak pasukan ke Yaman sebagai bagian dari upaya mempercepat pelatihan terhadap pasukan anti-terorisme dan mendorong pererat hubungan antar pasukan kedua negara.

Namun laporan itu tidak menyebutkan berapa banyak personel pasukan AS yang dikirim ke Yaman.

"Memang benar AS membantu Yaman untuk memberantas Al Qaida, namun bantuan kepada Yaman itu berbeda dengan bantuan AS kepada negara-negara Maghribi, kata Feltman.

Pernyataan Feltman itu disampaikan dalam wawancara dengan suratkabar berbahasa Arab terbit di London, Al Hayat, dan ia juga membantah bahwa pasukan AS terlibat dalam perang anti-terorisme di Yaman.

Pandangan Presiden AS Barack Obama mengenai hal ini sangat jelas, dan bantuan kami masih sebatas mendukung usaha Yaman untuk menyelesaikan problemnya.

Sebelumnya dilaporkan bahwa AS meningkatkan bantuan militer dan ekonomi kepada Yaman , seperti yang telah dilakukannya di Afghanistan dan Pakistan.

Kedua negara juga berbagi informasi intelijen dan AS diduga kuat membantu pasukan Yaman melancarkan serangan-serangan udara terhadap sasaran-sasaran Al Qaida dalam beberapa waktu belakangan ini.

Para pejabat AS mengatakan dukungan Washington bagi usaha-usaha kontra terorisme Yaman tidak ada kaitannya dengan perang Sanaa terhadap kelompok perlawanan Houthi.

AS menjalankan program-program itu dengan tujuan meningkatkan lapangan kerja , membantu para petani, membangun sekolah-sekolah dan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga Yaman yang kekurangan.

Disebutkan, AS melakukan konsultasi dengan sekutu-sekutu Eropanya dan tetangga-tetangga Yaman di Arab Teluk mencari jalan untuk memberantas terorisme.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010