Jakarta, (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ada indikasi pemulihan ekonomi pada sektor perdagangan khususnya pada sektor ekspor pada 2010.

"Kita melihat perkembangan angka terakhir dan memberikan indikasi ada pemulihan pada sektor ekspor," ujarnya seusai rapat paripurna di gedung DPR Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan berdasarkan data BPS, pada 2009 situasi perekonomian digambarkan tidak mengalami kondisi negatif yang terlalu dalam. Pada 2010, ketika pemulihan ekonomi mulai terjadi, sektor ekspor diharapkan dapat memberikan kontribusi positif.

"Pemulihan pada 2010 terutama ekspor diharapkan dapat memberikan kontribusi positif," ujarnya.

Menurut dia, dominasi produk yang masih menjadi unggulan sektor ekspor Indonesia adalah bahan baku dan bahan mentah industri (raw material) serta minyak CPO dan batubara.

Namun, ia menambahkan pemulihan ekspor tidak ada korelasinya dengan impor barang Karena impor komponen barang manufaktur masih tinggi bagi Indonesia.

"Tingginya ekspor dan impor akan memperkuat neraca pembayaran dan akan memberikan pondasi stabilisasi perekonomian kedepan, apalagi ketergantungan negara lain kepada bahan mentah kita sangat tergantung dari harga di pasaran," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan menambahkan perjanjian perdagangan bebas China-ASEAN (ACFTA) akan memberikan peluang bagi perekonomian Indonesia terutama ekspor sumber daya alam.

"Kita punya peluang, resource base (sumber daya alam), peluang inilah yang kita riset lebih detail, itu suka nggak suka tarif nol persen menjadi peluang ekspor kita. Misalnya CPO yang ke China itu, kalau semangatnya `free trade` (perdagangan bebas) kan tarifnya nol juga di sana, sehingga peluang eskpornya jadi lebih tinggi," katanya.(ANT/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010