Jakarta (ANTARA) - Operator seluler Smartfren terus memantau perubahan lalu lintas data dan melakukan optimasi jaringan 4G menjelang Pembatasan Sosial Berskala Besar di Jakarta pada 14 September.
"Smartfren sudah siap dan terus mengoptimalkan network agar kinerjanya dapat mendukung skema PSBB dari pemerintah. Network Smartfren sudah 100 persen 4G, selalu dipantau secara intensif selama 24 jam dan dikelola secara dinamis, jadi menyesuaikan pergerakan kepadatan traffic," kata VP Techonology Relations and Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo, dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu.
Smartfren melakukan optimasi jaringan berupa penyesuaian kapasitas di area yang terdeteksi low traffic, kemudian mengatur route traffic ke area-area yang memerlukan kapasitas lebih tinggi.
Baca juga: Smartfren catat kenaikan trafik data selama Ramadhan dan Lebaran
Ketika Jakarta memberlakukan PSBB pada April lalu, traffic internet bergeser dari area perkantoran ke perumahan karena masyarakat bekerja dan belajar dari rumah.
Pada Maret hingga Mei, saat PSBB berlangsung, Smartfren mencatat kenaikan traffic pada data sebesar 10 persen di seluruh wilayah operasional mereka.
"Misalnya ketika PSBB 14 September 2020 nanti traffic lebih tinggi di area pemukiman karena WFH, maka kami melakukan penyesuaian kapasitas untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut," kata Munir.
Sementara untuk pelayanan tatap muka di Galeri Smartfren, operator tersebut akan tetap membuka gerai dan menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak antrean, mewajibkan pegawai dan pelanggan untuk memakai masker dan memasang sekat pembatas di meja pelayanan.
Baca juga: Smarftren gandeng Genesis Dogma buat konten edukasi eSports
Baca juga: Tiara Idol rindu "manggung" langsung
Baca juga: Dikaitkan COVID-19, 5G diklaim tak bermasalah bila digunakan terukur
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020